Home Artikel Podcasting Workflow: Cara Membuat Podcast

Podcasting Workflow: Cara Membuat Podcast

411
cara membuat podcast
Ilustrasi cara membuat podcast (Pexels)

SEBELUM membahas teknik, tips, atau cara membuat podcast menarik, saya akan cerita dulu tentang awal mula saya podcasting.

Saya mengenal istilah podcast ketika memulai blogging di Blogger. Saya tidak ingat kapan persisnya, namun aktif ngeblog di Blogging sekitar awal 2014.

Saat mendaftarkan blog ke Feedburner, di kolom alamat blog yang disubmit ada opsi “I am a podcaster!”. Di sana saya mencari tahu apa itu podcaster.

Podcaster adalah orang yang membuat podcast. Namun, apa itu podcast, saya tidak mendalaminya. Saat itu, saya hanya tahu podcast itu konten audio atau postingan rekaman suara, dalam format mp3.

Baru belakangan ini saya memahami podcast lebih dalam, setelah pada September 2020, saya diminta bantuan oleh seorang kawan untuk membuatkan website berita dengan konten unggulan podcast.

Karena website itu akan berisi banyak podcast, saya pun “riset online” tentang podcast dan podcasting.

Tidak hanya itu, saya juga tergerak untuk podcasting atau membuat podcast. Seni Komunikasi inilah hasilnya. Anda bisa lihat episode pertama muncul 24 September 2020.

Ini episode pertama podcast Seni Komunikasi by Romeltea:

Semula, nama podcast saya adalah Romeltea Podcast. Setelah “Googling” tentang nama podcast yang bagus, saya ubah menjadi Seni Komunikasi (The Art of Communication). Katanya, nama podcast tidak usah lagi membawa nama “podcast”, sebagaimana judul film tidak membawa-bawa nama “movie” atau “film”.

Setelah podcasting, saya juga baru ngeh ternyata saya sudah podcasting sejak saya mengajarkan mata kuliah jurnalistik radio saat menjadi dosen di UIN SGD Bandung (2003-2012).

Saat perkuliahan, saya mewajibkan mahasiwa membuat akun di Soundcloud. Saya tugaskan mereka mengisinya dengan rekaman siaran radio membaca berita (news reading). Dengan tag #romeltea, saya kumpulkan tugas mereka dalam playlist. Saat ini tag tersebut masih bisa diakses di Soundcloud.

Di akun Soundcloud, saya lebih banyak mengupload lagu, khususnya lagu Koes Plus. Beberapa lolos hak cipta dan bertahan di akun saya serta banyak yang suka (like). Hingga postingan ini dibuat, follower saya di Soundcloud mencapai 244.

Pengertian Podcast

sejarah podcast

Podcast adalah konten internet berupa audio berisi rekaman suara pembicaraan, obrolan, atau wawancara yang membahas topik tertentu.

Rekaman suara manusia (human voice) ini bisa didengarkan langsung secara online (streaming) atau diunduh lebih dulu untuk didengarkan kapan saja secara offline.

Podcast tersedia atau bisa didengarkan di berbagai platform, seperti Anchor, Spotify, dan Google Podcast.

Bara Juga:  7 Alat Podcast, Microphone Hingga Digital Audio Workstation

Saat podcast mulai populer atau booming, banyak Youtuber yang membuat konten video berisi podcast. Jadilah ia video podcast atau vodcast.

Vodcast adalah podcast yang berisi konten video. Istilah vodcast berasal dari kombinasi kata “video” dan “podcast”. Podcast video juga bisa disebut sebagai vidcast.

Banyaknya vodcast di Youtube membuat pengertian podcast jadi “meluas” dari yang tadinya hanya berupa audio menjadi bisa berupa video juga.

Jadi, podcast “murni” atau pengertian podcast yang sebenarnya adalah rekaman siaran kata atau suara (audio) tanpa visual (video).

Kalau sekarang banyak podcast yang merujuk pada video di Youtube, maka itu namanya vodcast, video podcast, atau podcast yang divideokan.

Membuat podcast atau podcasting hakikatnya adalah blogging, yaitu membuat postingan atau konten, namun berupa audio.

Karenanya, podcasting disebut juga audio blogging, yakni ngeblog dengan konten audio di platform podcast –seperti Anchor dan Soundcloud.

Baca Juga: Sejarah Podcast

Proses Podcasting: Cara Membuat Podcast

Baiklah, saatnya ke topik posting cara membuat podcast. Berikut ini podcasting workflow atau tahapan membuat podcast beserta penjelasannya.

1. Memilih Topik 

Hal pertama sebelum bikin podcast atau rekaman episode perdana adalah menentukan atau memilik topik.

  • Mau ngomongin apa?
  • Siapa yang akan diwawancarai?

Seperti halnya blogging, topik terbaik adalah sesuai passion atau bakat-minat. Pilih topik yang dikuasai atau paling diminati/disukai.

Pembicaraan tentang topik yang dikuasai atau diminati akan lancar. Berbicaranya akan lantang, jelas, dengan hati –karena paham.

2. Membuat Nama 

Tahapan cara membuat podcast setelah menentukan topik adalah memilin nama podcast. Nama podcast ibarat judul album, judul buku, nama website, atau nama produk yang akan menjadi “brand” podcast Anda.

Bagaimana cara memilih nama podcast? Silakan baca: Cara Memilih Nama Podcast yang Bagus.

3. Menentukan Format

Tahapan membuat podcast ketiga adalah memilih format podcast. Ada banyak format, namun terpopuler ada tiga:

  • Solo (monolog)
  • Wawancara (interview/talkshow)
  • Obrolan (conversation)

Solo adalah podcast berisi pembicaraan sendiri, seperti ceramah, bertutur atau berkisah (story telling), atau “ngomong sendiri” tentang topik tertentu. Bahannya bisa pengalaman, bisa juga pengetahuan, resensi buku, tinjauan film, dll.

Pada praktiknya, Anda bisa menggabungkan semua format podcast atau bahkan bisa menentukan format sendiri –jika ada ide baru.

Interview podcast adalah podcast berisi wawancara atau obrolan dengan narasumber atau tamu. Obrolan disebut juga multihost podcast — podcast yang memiliki dua host atau lebih dan biasanya berisi obrolan santai atau diskusi.

Bara Juga:  Pengertian Blog

4. Menulis Naskah

Ini opsional. Anda bisa melewatinya jika sudah siap rekaman tanpa naskah (script).

Jika menulis naskah, Anda bisa menyiapkan naskah lengkap –layaknya naskah pidato– atau hanya outine (garis besar) berupa poin-poin utama yang akan dibicarakan atau dibahas.

Naskah podcast terpenting adalah bagian awal dan akhir, seperti poin kelima berikut ini.

5. Intro dan Outro Podcast

Intro adalah opening atau pembukaan podcast. Isinya pengenalan salam, sapa pendengar, nama podcast, nama host (podcaster) atau nama Anda (jika monolog), dan tamu (jika ada).

Outro adalah closing atau penutup podcast untuk berterima kasih kepada pendengar dan “ajakan tindakan” (call to action/CTA), misalnya memfollow Instagram atau mengunjungi website.

Intro dan outro bisa direkam lebih dulu. Jika perlu, gunakan suara orang lain (voice over). Anda bisa menggunakan jasa layanan podcasting Katalisnet untuk dibuatkan intro dan outro podcast Anda.

jasa membuat podcast

Selengkapnya tentang Intro dan Outro, Anda bisa pelajari Cara Membuat Intro dan Outro Podcast.

6. Siapkan Peralatan

Apa saja alat yang diperlukan untuk membuat podcast?

Sebenarnya, podcast bisa dibuat dengan menggunakan handphone/smartphone. Pasang aplikasi podcast –seperti anchor atau soundcloud, jalankan, dan.. start recording! Simple ‘kan?

Bisa juga dengan menggunakan fitur rekaman di HP, simpan, dan upload file audio itu ke Spotify, Soundcloud, Google Podcast, dll. Simple banget ‘kan?

Untuk level podcaster profesional, tentu saja butuh “studio podcast”, layaknya studio siaran radio. Ada ruangan khusus dan peralatannya.

Peralatan yang mendukung kualitas prima podcast antara lain:

  1. Mikrofon
  2. Perekam XLR Portabel
  3. Audio Interface
  4. Komputer
  5. Digital Audio Workstation (DAW)
  6. Pop Filter.

Untuk tahap awal, sebaiknya jangan investasi pada peralatan dengan harga yang mahal. Anda bisa memanfaatkan peralatan yang sudah Anda miliki seperti smartphone beserta aplikasi perekam suara semacam gratis seperti ASR Voice Recorder, Easy Voice Recorder, ataupun aplikasi perekam suara bawaan smartphone.

Bila kualitas suara masih kurang bagus, coba gunakan headset yang dilengkapi dengan mikrofon (rata-rata headset sudah dilengkapi dengan mikrofon, umumnya digunakan untuk bertelepon secara hands-free).

7. Mulai Merekam

Topik, nama, dan format podcast sudah dipilih. Naskah dan peralatan sudah siap, maka tunggu apa lagi? Mulailah merekam!

Bara Juga:  Seni Komunikasi: 7 Prinsip Komunikasi Efektif

Idealnya, lakukan rekaman di ruang kedap suara, tanpa noise, tanpa gema (echo). Sebaiknya, Anda podcasting dengan menggunakan mikrofon terbaik –jika ada.

Jika merekam dengan HP, pastikan mikrofon HP Anda cukup dekat dengan mulut –seperti halnya sedangan menelepon.

8. Audio Editing

Selesai merekam, jangan langsung upload atau posting audio. Lakukan edit audio hasil rekaman. Hapus bagian tidak perlu. Jika perlu, rekam ulang bagian tertentu.

Saat editing pula Anda bisa menambahkan backsound musik agar podcast Anda lebih menarik dan “hidup”.

Jika merekam di komputer dan menggunakan mikrofon, pasang dulu software perekam audio (audio recording software) di komputer Anda.

Software audio recording dan editing yang biasa dan bisa digunakan antara lain:

  1. Adobe Audition
  2. Audacity
  3. Filmora Scrn
  4. Wave Pad
  5. Ocen Audio
  6. Wavosaur
  7. MixPad
  8. Sound Forge
  9. Spec
  10. Audio Hijack

9. Grafis Cover Art

Siapkan cover art atau gambar sampul podcast. Biasanya gambar ini berisi nama podcast dan nama host. Covert art ini ibarat sampul album atau cover buku.

Jadi, setelah Anda selesai melakukan editing dan mengkonversinya menjadi format audio mp3, maka selanjutnya Anda perlu membuat cover.

Untuk membuat cover ini, Anda bisa menggunakan aplikasi pengolah gambar baik yang gratis maupun yang berbayar.  Ukuran cover podcast adalah 1400 x 1400 pixel.

10. Publikasikan Podcast

File mp3 sudah siap, gambar sampul sudah siap, maka langkah membuat podcast berikutnya adalah mengupload file mp3 hasil rekaman yang sudah diedit itu ke Anchor, Soundcloud, dan platform podcast lainnya.

Buat akun di Anchor. Saat uploading di Anchor, akan ada “form” isian berupa nama podcast, deskripsi, cover, nama episode, dll.

Sukses upload di Anchor, maka podcast Anda akan otomatis tersebar di setidaknya 5 platform podcast, termasuk Spotify, Google Podcast, dan Radio Public.

Selesai. Proses podcasting sudah kelar. Anda tinggal menyiapkan episode berikutnya. Episode baru podcast biasanya semingu kemudian. Durasi podcast ideal adalah mingguan (weekly).

Promosi Podcast

Selesai membuat podcast, temukan pendengar!

Promosikan podcast Anda di blog atau website dan media sosial. Disarankan memiliki website khusus podcast dengan nama web dan nama domain yang sama dengan nama podcast.

Anda bisa bergabung dengan Grup Podcaster Indonesia untuk membangun jaringan sekaligus promosi podcast.*

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here