PUBLIC SPEAKING atau berbicara di depan umum (juga disebut pidato atau orasi) adalah proses atau tindakan melakukan pidato kepada audiens secara langsung.
Berbicara di depan umum umumnya dipahami sebagai formal, tatap muka, berbicara tentang satu orang kepada sekelompok pendengar.
Public speaking bagian dari komunikasi, dalam hal ini komunikasi lisan dan komunikasi publik. Berikut ini Tips Public Speaking: Cara Mengatasi Gugup yang saya susun dari berbagai sumber.
Pengertian Public Speaking
Apa itu public speaking?
Pada dasarnya, public speaking adalah presentasi yang diberikan secara langsung di hadapan audiens.
Pidato publik dapat mencakup berbagai macam topik yang berbeda. Tujuan pidato tersebut mungkin untuk mendidik, menghibur, atau mempengaruhi audiens.
Seringkali, alat bantu visual dalam bentuk slideshow elektronik digunakan untuk melengkapi pidato dan membuatnya lebih menarik bagi audiens.
Presentasi berbicara di depan umum berbeda dari presentasi online karena presentasi online dapat dilihat dan / atau didengarkan sesuai keinginan pemirsa, sedangkan pidato publik biasanya dibatasi pada waktu atau tempat tertentu.
Presentasi online sering kali terdiri dari tayangan slide atau video rekaman dari pembicara (termasuk rekaman presentasi berbicara di depan umum secara langsung).
Karena berbicara di depan umum dilakukan sebelum audiens langsung, ada beberapa faktor khusus yang perlu dipertimbangkan oleh pembicara.
Tips Mengatasi Gugup / Grogi
Masalah utama dalam public speaking adalah gugup (nervous) atau grogi atau takut (fear). Banyak orang tidak berani berbicara di depan umum, lebih banyak lagi yang merasa grogi.
Bagaimanana mengatasinya?
Hal utama yang harus diingat adalah gugup itu normal. Ia dapat diatasi dengan latihan dan persiapan.
1. Persiapan
Cara terbaik untuk mengatasi kecemasan adalah dengan mempersiapkan, mempersiapkan, dan mempersiapkan lebih banyak lagi.
Persiapan adalah modal sukses semua hal. Sebelum public speaking, siapkan topik, materi, juga kebugaran fisik Anda.
2. Latihan
Luangkan waktu untuk membaca catatan Anda beberapa kali. Setelah Anda merasa nyaman dengan materinya, berlatihlah — banyak. Rekam video Anda sendiri, atau minta teman untuk mengkritik penampilan Anda.
3. Pikirkan Tentang Audiens, Bukan Diri Anda
Anda tidak harus membayangkan penonton dengan pakaian dalam mereka — atau bahkan telanjang! Tidak perlu pula menganggap hadirin itu benda mati –misalnya batu– yang tidak bisa melihat Anda.
Anda harus mengalihkan fokus dari diri Anda sendiri ke audiens. Alasan Anda begitu cemas sehingga tidak bisa bernapas sekarang adalah karena Anda memikirkan diri sendiri:
- Bagaimana saya akan tampil di atas panggung?
- Apa pendapat audiens tentang saya?
- Bagaimana jika saya nge-blank?
- Bagaimana jika hadirin membenci saya?
Alih-alih memiliki pemikiran buruk seperti itu, arahkan perhatian pada audiens dan pikirkan semua cara agar Anda dapat membantu mereka dengan memberikan presentasi yang baik:
- Apa yang akan dipelajari audiens Anda dari Anda dalam presentasi saya?
- Dengan cara apa presentasi saya akan menguntungkan audiens?
- Bagaimana pesan atau pengetahuan saya akan membantu meningkatkan kehidupan orang?
Begitu Anda mulai fokus pada tujuan presentasi Anda dan pentingnya tujuan itu bagi audiens Anda, Anda akan menyadari bahwa tidak ada yang ingin Anda gagal!
Jauh dari berada di sana untuk menilai Anda dan melihat apakah Anda ada yang bagus, audiens Anda ingin Anda memberikan presentasi yang bagus. Mereka ingin belajar sesuatu dari Anda!
4. Kenali Topik dengan Baik
Semakin baik Anda mengetahui topik yang akan Anda bicarakan, semakin kecil kemungkinan Anda akan terkejut ketika seorang anggota audiens mengajukan pertanyaan yang tidak terduga.
Anda juga cenderung tidak melupakan apa yang akan Anda katakan dan menemukan diri Anda memahami kata-kata jika Anda mahir dalam materi pelajaran Anda.
Jadi, pelajari sebanyak mungkin tentang topik Anda sebelum memberikan pidato Anda. Penguasaan topik atau materi public speaking adalah cara terbaik menumbuhkan rasa percaya diri dan menghindari gugup.
5. Siapkan Pembuka dan Penutup Menarik
Apakah Anda senang mendengar pidato yang diawali dengan “Hari ini saya akan berbicara dengan Anda tentang X”? Kebanyakan orang tidak.
Sebaliknya, gunakan statistik yang mengejutkan, anekdot yang menarik, atau kutipan yang ringkas. Akhiri pidato Anda dengan ringkasan dan pernyataan kuat yang pasti diingat oleh audiens Anda.
6. Coba Pidato Singkat
Mengatasi ketakutan berbicara di depan umum adalah sebuah proses. Sebagai bagian dari proses, sebaiknya mulai dari yang kecil.
Jika Anda baru belajar matematika, Anda tidak akan langsung melompat ke kelas paling lanjut. Sebagai gantinya, Anda akan mulai dengan kursus pengantar yang memulai dengan dasar-dasarnya. Kemudian, Anda akan diberikan beberapa latihan singkat dan sederhana untuk dilatih.
Berbicara di depan umum tidak berbeda. Jika Anda tidak terbiasa berbicara di depan umum, pidato publik pertama Anda tidak boleh panjang.
Sebaliknya, cobalah pidato pendek yang akan membuat Anda terbiasa berbicara di depan umum.
Pidato satu hingga tiga menit sangat bagus untuk pemula. Cobalah pidato pengantar, misalnya seperti pidato di mana Anda memperkenalkan pembicara lain, pertunjukan, film, atau sesuatu yang lain. Anda tidak diharapkan untuk berbicara lama — dan Anda tidak akan menjadi daya tarik utama.
7. Tersenyum
Kebanyakan orang tidak menyadarinya, tetapi tersenyum dapat berdampak positif pada sikap Anda.
Seperti yang dijelaskan dalam artikel dari Psychology Today ini, efek positif dari senyum dimulai di tubuh Anda saat otak melepaskan neurotrans yang membantu Anda merasa baik.
Tersenyum juga dapat mengurangi stres dan membantu Anda terlihat lebih percaya diri. Selain itu, Anda akan tampak lebih ramah saat tersenyum, yang akan membuat orang lain lebih menerima pesan Anda.
BONUS
Tips Melatih Artikulasi
1. Melenturkan bibir: brrrrr (kaya bayi/batita)
2. Melatih lidah (positioning lidah saat bicara, misalnya ujung lidah nempel di rahang atas)
3. Ngomong sambil gigit pensil/stik.
Tips Melatih Intonasi
1. Storytelling (Mendongeng, Berkisah, Menyampaikan Cerita)
2. Acting (memerankan pemain film, sinetron, drama)
3. Speaking (penekanan pada kata/kalimat tertentu)
4. Expression (mengucapkan kata/frasa/kalimat dengan ragam nada –biasa/datar, gembira, penuh semangat, marah, sinis, dll).