Pesan (message) merupakan salah satu unsur komunikasi. Berikut ini Pengertian Pesan dalam Komunikasi.
PESAN memegang peran sangat penting dalam sebuah komunikasi.
Bahkan, pesan merupakan awal terjadinya sebuah komunikasi, sebagaimana tergambar dalam proses komunikasi.
Pengertian Pesan
Secara bahasa, pesan artinya perintah, nasihat, permintaan, amanat yang disampaikan lewat orang lain; perkataan (nasihat, wasiat) yang terakhir (dari orang yang akan meninggal dunia). (KBBI)
Dalam studi retoris dan komunikasi, pesan diartikan sebagai informasi yang disampaikan dengan kata-kata (dalam ucapan atau tulisan), dan/atau tanda dan simbol lainnya.
Sebuah pesan (verbal atau non-verbal, atau keduanya) adalah isi dari proses komunikasi. Pengirim menyampaikan pesan kepada penerima.
Menurut Tasmara (1987), pesan adalah sesuatu yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan melalui proses komunikasi.
Dalam Pengantar Ilmu Komunikasi (2004), Hafied mendefinisikan pesan seabagai serangkaian isyarat/simbol yang diciptakan oleh seseorang untuk maksud tertentu dengan harapan bahwa penyampaian isyarat/simbol itu akan berhasil dalam menimbulkan sesuatu.
Pesan dalam komunikasi harus disampaikan melalui cara dan media yang tepat, bahasa yang di mengerti, kata-kata yang sederhana dan sesuai dengan maksud, serta tujuan pesan itu akan disampaikan dan mudah dicerna oleh komunikan.
Jenis-Jenis Pesan
Jenis-jenis pesan dalam komunikasi terdiri dari pesan negatif dan positif.
- Negatif: menolakan, keluhan (komplain)
- Positif: penerimaan, ucapan selamat, pengakuan.
Jenis pesan lainnya:
- Nominal
- Ekspresif (terkadang disebut Emosional)
- Predikatif (terkadang disebut Proposisional).
Bentuk Pesan
Menurut Onong Uchjana Effendy (1998), pesan adalah suatu komponen dalam proses komunikasi berupa paduan dari pikiran dan perasaan seseorang dengan menggunakan lambang, bahasa/lambang-lambang lainnya disampaikan kepada orang lain.
Pesan dapat diartikan pernyataan yang dihadirkan dalam bentuk lambang-lambang/simbol-simbol yang mempunyai arti.
Hal tersebut dapat terbentuk melalui beberapa unsur, di antaranya:
a. Verbal: simbol diucapkan/tertulis.
b. Non-verbal: simbol disampaikan tertulis dan diucapkan juga dalam bentuk gerak-gerak garis dan isyarat/ gambar lukisan dan warna.
Jadi, pesan merupakan suatu hal yang dijadikan sebagai isyarat dalam kegiatan berkomunikasi, karena dengan suatu pesan hubungan komunikasi seseorang dengan lainnya akan berjalan dengan baik untuk mencapai tujuan yang dinginkan.
Unsur Pesan
Pesan dapat dimengerti dalam tiga unsur, yaitu kode pesan, isi pesan dan wujud pesan.
1. Kode pesan
Kode pesan adalah sederetan simbol yang disusun sedemikian rupa sehingga bermakna bagi orang lain.
Contoh bahasa Indonesia adalah kode yang mencakup unsur bunyi, suara, huruf dan kata yang disusun sedemikian rupa sehingga mempunyai arti.
2. Isi pesan
Isi pesan adalah bahan untuk atau materi yang dipilih yang ditentukan oleh komunikator untuk mengomunikasikan maksudnya.
3. Wujud pesan
Wujud pesan adalah sesuatu yang membungkus inti pesan itu sendiri, komunikator memberi wujud nyata agar komunikan tertarik akan isi pesan didalamnya. (Siahaan,1991).
Kandungan Pesan
Pesan juga dapat dilihat dari segi substansi atau isinya. Menurut A.W. Widjaja dan M. Arisyk Wahab, terdapat tiga bentuk pesan, yaitu informatif, persuasif, dan koersif.
1. Informatif
Pesan informatif yaitu pesan yang berisi keterangan fakta dan data kemudian komunikan mengambil kesimpulan dan keputusan sendiri, dalam situasi tertentu. Pesan informatif lebih berhasil dibandingkan persuasif.
2. Persuasif
Pesan persuasif berisikan bujukan yakni membangkitkan pengertian dan kesadaran manusia bahwa apa yang kita sampaikan akan memberikan sikap berubah.
Tetapi berubahnya atas kehendak sendiri. Jadi perubahan seperti ini bukan terasa dipaksakan, akan tetapi diterima dengan keterbukaan dari penerima.
3. Koersif
Koersif adalah jenis pesan yang isinya bersifat memaksa dengan menggunakan sanksi-sanksi.
Bentuk yang terkenal dari penyampaian secara inti adalah agitasi dengan penekanan yang menumbuhkan tekanan batin dan ketakutan di kalangan publik.
Koersif berbentuk perintah-perintah, instruksi untuk penyampaian suatu target. (Widjaja Wahab,1987)
Karakteristik Pesan Efektif
Untuk menciptakan komunikasi yang baik dan tepat antara komunikator dan komunikan, pesan harus disampaikan sebaik mungkin, hal yang perlu dipertimbangkan dalam penyampaian pesan yaitu:
- Jelas. Pesan itu harus cukup jelas (clear). Bahasa yang mudah dipahami, tidak berbelit-belit tanpa denotasi yang menyimpang dan tuntas.
- Benar. Pesan itu mengandung kebenaran yang sudah diuji (correct).
- Faktual. Pesan itu berdasarkan fakta, tidak mengada-ada dan tidak meragukan.
- Ringkas. Pesan itu ringkas (concise) tanpa mengurangi arti sesungguhnya.
- Menyeluruh. Pesan itu mencakup keseluruhan (comprehensive). Ruang lingkup pesan mencakup bagian bagian yang penting yang patut diketahui komunikan.
- Nyata. Pesan itu nyata (concrite), dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan data dan fakta yang ada dan tidak sekedar kabar angin.
- Lengkap. Pesan itu lengkap (complete) dan disusun secara sistematis.
- Menarik, Pesan itu menarik dan meyakinkan (convinsing). Menarik karena dengan dirinya sendiri menarik dan meyakinkan karena logis.
- Segar. Pesan itu disampaikan dengan segar, aktual, segera.
- Logis. Nilai pesan itu sangat mantap, artinya isi di dalamnya mengandung pertentangan antara bagian yang satu dengan yang lainnya. (Siahaan, 1991:73)
Demikian pengertian pesan dalam komunikasi. Intinya, pesan dalam komunikasi bisa berupa informasi, gagasan, pemikiran, instruksi, keterangan, dll.*