Jurnalisme digital atau jurnalistik online bukan hanya penyajian berita secara online melalui situs berita di internet.
Jurnalisme daring juga mencakup teknik reportase online berupa pengumpulan bahan berita (news gathering) secara online.
Dalam reportase online, wartawan tidak “ngebut” di jalanan menuju tempat kejadian perkara, melainkan fokus di depan komputer dengan “berkeliling” ke berbagai laman media-media sosial.
Di dunia maya, orang berkerumun, bermasyarakat, atau berinteraksi di media sosial seperti Meta (Facebook), Instagram, Twitter, LinkedIn, Youtube, dam TikTok. Di sanalah wartawan atau jurnalis online hadir untuk mencari bahan berita.
Bahkan, di era media sosial atau era digital saat ini, warga internet (warganet) pengguna media sosial yang sering menjadi orang pertama yang menyebarkan sebuah kejadian.
Wartawan mengutip setelah konfirmasi dan verifikasi kebenarannya, lalu memberitakannya di media tempatnya bekerja.
Sebelum membuat berita, wartawan melakukan proses pengumpulan berita atau news gathering.
Proses pengumpulan berita mengacu pada tindakan mengumpulkan informasi tentang pemerintah, peristiwa sehari-hari, penemuan ilmiah, dan sejumlah kejadian lain yang menarik perhatian publik.
Pengumpulan berita dilakukan dengan menganalisis dan mengumpulkan informasi dari narasumber.
Di era digital, news gathering banyak dilakukan secara online.
Pengertian Reportase
Reportase menjadi istilah khas jurnalistik. Kata reportase berasal dari bahasa Latin, reportare, yang berarti membawa kembali sesuatu berasal kawasan lain.
Dalam bahasa Inggris, reportage artinya laporan atau reporting (melaporkan), yakni laporan peristiwa aktual, penting, dan menarik.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mengartikan reportase sebagai “pemberitaan, pelaporan, serta laporan kejadian (berdasarkan pengamatan atau asal tulisan)”.
Reportase merupakan salah satu tahap pada proses pemberitaan (news processing). Reportase adalah aktivitas pengumpulan bahan berita (news gathering), setelah perencaan berita (news planning), dan sebelum penulisan berita (news writing), penyuntingan berita (news editing), dan publikasi atau penyajian berita (news publishing, news presenting).
Teknik Reportase
1. Observasi
Observasi merupakan pengamatan peristiwa atau liputan langsug di lokasi kejadian. Wartawan datang langsung ke tempat kejadian untuk mengamati peristiwa dan –bila perlu dan biasanya– melakukan wawancara dengan orang-orang yang terlibat dalam kejadian, mulai pelaku, korban, saksi, dan sebagainya.
2. Wawancara
Wawancara merupakan cara mengumpulkan bahan berita dengan cara menggali informasi kepada sumber berita (narasumber, news source).
Narasumber bisa pelaku, korban, saksi, panitia, pengisi acara, pembicara, peserta, pemimpin aksi demonstrasi, dan sebagainya yang disebut dengan wawancara jurnalistik (journalism interview).
Wawancara juga bisa dilakukan dengan menggali informasi dari pengamat, pejabat, akademisi, ahli, atau orang yang kompeten untuk mengomentasi, menganalisis, atau memberikan keterangan tentang suatu kasus atau isu. Wawancara ini dikenal dengan sebutan wawancara pers (press interview).
3. Riset Data
Riset data —disebut juga studi literatur– adalah mengumpulkan bahan berita dari arsip berita, artikel, buku, atau dokumen.
Biasanya riset data dilakukan untuk menuliskan background information.
Reportase Online
Pada era jurnalistik online saat ini, wartawan banyak melakukan reportase online berupa pencarian bahan berita dari siaran pers di website resmi lembaga atau akun media sosial.
Wartawan seringkali membentuk isu berdasarkan postingan, update status, atau cuitan public figure, pejabat, seniman, dan newsmaker lainnya.
Sebagaimana kode etij jurnalistik, wartawan melakukan konfirmasi dan verifikasi untuk memastikan keaslian akun dan postingan.
Twitter, Facebook, Instagram, dan TikTok menjadi sumber berita penting saat ini. Figur publik seperti pejabat, selebritas, politisi, dan pengamat umumnya memiliki akun media sosial dan menulis update staus atau membagikan postingan berupa pemikiran, komentar, analisis, atau sekadar berbagi pengalaman.
Dengan reportase online, wartawan atau media juga membantu masyarakat untuk memastikan informasi yang benar sekaligus mengidentifikasi berita palsu (fake news) atau informasi bohong (hoax).
Demikian sekilas Teknk Reportase Online dalam jurnalisme daring atau jurnalisme digital.