Pengertian Foto Jurnalistik dan Jenis-Jenisnya

Posted on

Pengertian Foto Jurnalistik dan Jenis-JenisnyaUlasan Pengertian Foto Jurnalistik dan Jenis-Jenisnya ini akan memberikan gambaran tentang jurnalisme yang menggunakan gambar sebagai media penyampai pesan atau informasi.

Foto jurnalistik adalah foto bernilai berita atau mengandung pesan informasi. Berbeda dengan, misalnya, foto diri, yang berisi pesan visual sosok atau wajah seseorang, atau foto pemandangan alam yang menyampaikan pesan dan kesan keindahan.

Dulu foto jurnalistik yang diproduksi fotografer atau wartawan foto dengan peralatan khusus kamera. Kini, di era smartphone, setiap wartawan bisa memproduksi foto jurnalistik selain video dan berita teks (tulisan).

Pengertian Foto Jurnalistik

Sederhananya, foto jurnalistik adalah jurnalisme yang menggunakan gambar untuk menceritakan sebuah berita.

Dalam kalimat lain, pengertian foto jurnalistik adalah proses bercerita dengan menggunakan media fotografi sebagai alat utama bercerita.

Jika seorang jurnalis akan menggunakan pena dan kertasnya untuk bercerita, seorang jurnalis foto akan menggunakan kameranya untuk menangkap representasi visual dari sebuah berita atau merekam sebuah peristiwa.

Sebagian besar dari kita akrab dengan pepatah lama “sebuah gambar bernilai seribu kata” (one picture worths thousand words). Inilah teori di balik foto jurnalistik.

Sebagaimana jurnalisme pada umumya, foto jurnalistik adalah proses pemberitaan. Foto jurnalistik adalah sebuah bentuk dari jurnalisme (mengumpulkan, menyunting, dan memperlihatkan bahan berita untuk publikasi atau penyiaran) yang menggunakan gambar untuk menyampaikan sebuah berita.

Berikut ini pengertian foto jurnalistik menurut para ahli dan praktisi, sebagaimana dirangkum Wikipedia.

Wilson Hicks: foto jurnalistik merupakan kombinasi dari kata dan gambar yang menghasilkan satu kesatuan komunikasi saat ada kesamaan antara latar belakang pendidikan dan sosial dari pembacanya.

Kenneth Kobre: foto jurnalistik bukan hanya melengkapi berita sebuah edisi sebagai ilustrasi dalam berita, namun foto jurnalistik saat ini mewakili alat terbaik yang ada untuk melaporkan peristiwa umat manusia secara ringkas dan efektif.

Bara Juga:  Ciri-Ciri Wartawan Sejati dan Wartawan Gadungan

Oscar Motuloh: foto jurnalistik merupakan media komunikasi yang menggabungkan elemen verbal dan visual. Elemen verbal berupa kata-kata yang disebut caption yang melengkapi sebuah gambar, karena sebuah foto tanpa keterangan akan kehilangan maknanya.

Kelebihan Foto Jurnalistik

Foto jurnalisme sebenarnya hanyalah bentuk jurnalisme yang menggunakan gambar untuk menceritakan sebuah cerita. Ini adalah cara yang ampuh untuk mendokumentasikan peristiwa dan menyampaikan informasi dengan cara yang tidak bisa dilakukan dengan kata-kata saja.

Salah satu kekuatan utama foto jurnalistik adalah kemampuannya menangkap momen-momen mentah dan belum diedit. Hal ini memberikan foto jurnalistik rasa keaslian dan kejujuran yang sering kali kurang dimiliki oleh bentuk jurnalisme lainnya.

Misalnya, seorang jurnalis foto mungkin mengabadikan protes atau demonstrasi yang sedang terjadi, sehingga memberikan gambaran sekilas tentang emosi dan pengalaman orang-orang yang terlibat.

Jenis-Jenis Foto Jurnalistik

Foto jurnalistik biasa dibagi tiga yaitu foto berita spot (spot news), foto berita umum (general news) dan foto esai.

1. Foto spot

Foto spot adalah foto berita yang dibuat tidak terduga, seperti kejadian bencana alam, penembakan kepala negara, terorisme dan berita berita lain yang akan membuat foto ini dipasang di halaman muka surat kabar.

2. Foto berita umum

Foto bertia umum merupakan foto berita yang merekam kejadian yang sudah bisa dipresiksi, seperti pelantinkan presiden, upacara bendera kemerdekaan RI, pembukaan sidang MPR, dan berita-berita lain yang terjadwal dan dianggap punya nilai berita.

3. Foto esai

Foto esei yaitu foto yang dibuat berupa rangkaian kejadian yang menceritakan suatu peristiwa.

Ada pendapat bawah foto esei bukan monopoli para jurnalitik, foto ulang tahun, foto perkawinan, foto sunatan termasuk dokumentasi foto esei, tetapi tidak mempunyai nilai jual pada surat kabar atau media. (Sumber)