Presentasi termasuk komunikasi public speaking. Anda berbicara di depan orang banyak, secara lisan.
Tidak diragukan lagi, menyampaikan presentasi lisan di depan audiens seringkali bisa menakutkan –seperti public speaking lainnya.
Namun, dengan perencanaan yang matang dan belajar dari pengalaman orang lain, Anda bisa memulai presentasi dengan baik, efektif, dan menarik.
Penting juga untuk menyadari berbagai alat presentasi yang dapat membantu membuat presentasi lebih efektif.
Umumnya orang melakukan presentasi dengan bantuan slide PowerPoint. Tips presentasi PowerPoint terbaik mengacu pada Guy Kawasaki The 10/20/30 Rule.
“Presentasi PowerPoint idealnya terdiri dari 10 slides, untuk dipresentasikan dalam waktu sekitar 20 menit, dengan ukuran huruf dalam slide tidak kurang dari 30 point.”
Teks atau tulisan dalam slide hanya alat bantu, berupa poin-poin utama, dan dijelaskan secara lisan –bukan teks lengkap dan “dibacakan” saat presentasi.
Pengertian Presentasi
Presentasi adalah berbicara atau berkomunikasi di hadapan orang banyak untuk menyampaikan suatu gagasan, materi, atau informasi.
Awas, jangan tertukar dengan istilah prosentase!
Secara bahasa, presentasi dari kata to present yang artinya menghadirkan atau menyajikan. Presentation artinya penyajian.
Kamus Google mengartikan presentasi sebagai “pemberian sesuatu kepada seseorang, terutama sebagai bagian dari upacara formal; pidato atau pembicaraan di mana produk, ide, atau karya baru ditampilkan dan dijelaskan kepada audiens.”
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), presentasi adalah proses memperkenalkan, menyajikan, dan atau mengemukakan sesuatu dalam suatu diskusi atau forum.
Presentasi pada dasarnya menyampaikan informasi kepada audiens. Presentasi biasanya berupa demonstrasi, pengenalan, ceramah, atau pidato yang dimaksudkan untuk menginformasikan, membujuk, menginspirasi, memotivasi, membangun niat baik, serta menyajikan ide atau produk baru.
Jenis-Jenis Presentasi
Berdasarkan tujuan dan materinya, jenis-jenis presentasi terdiri dari presentasi:
- Informatif – menyampaikan informasi.
- Instruksional – memberikan instruksi.
- Motivasional – memberikan motivasi.
- Persuasif – menyampaikan bujukan atau ajakan.
Dalam dunia bisnis, ada enam jenis presentasi utama.
1. Informatif.
Memberikan Informasi. Format ini mencakup apa saja mulai dari rapat tim yang memberikan pembaruan tentang proyek atau acara yang akan datang hingga demonstrasi yang menunjukkan fungsi produk.
2. Mengajar Keterampilan.
Perusahaan Anda baru saja menginstal sistem baru atau menerapkan proses baru yang mengharuskan orang mempelajari cara menggunakan alat baru dan menerapkan prosesnya.
3. Melaporkan Kemajuan.
Saat Anda mengintegrasikan sistem baru ke dalam rutinitas harian Anda, bos Anda ingin mengetahui cara kerjanya. Anda dapat menjadwalkan rapat divisi atau grup di luar lokasi untuk berbagi kemajuan.
4, Menjual Produk atau Layanan.
Pengarahan seperti ini mungkin mencakup rekap produk atau layanan, langkah selanjutnya dan item tindakan, atau diskusi tentang kebutuhan dan peningkatan sebelum produk siap dijual.
5. Membuat Keputusan.
Sudah waktunya untuk pesta liburan tahunan dan ide-ide dilemparkan ke kantor. Saat memberikan masukan Anda tentang lokasi, pastikan untuk membagikan hal-hal yang harus dimiliki dan yang harus dimiliki untuk acara tersebut.
Saat tiba waktunya untuk mengambil keputusan akhir, Anda dapat melihat bagaimana ide Anda digabungkan dengan opsi lainnya.
6. Memecahkan Masalah.
Ini bisa dalam pengaturan panel atau pertemuan lain di mana masalah diidentifikasi, fakta masalah disajikan dan daftar penyebab dihasilkan.
Dari sini, Anda menyusun hasil yang ideal, menyajikan solusi, dan mendiskusikan rekomendasi Anda.
Dengan presentasi apa pun, ketahui tujuan Anda. Jika tujuan Anda adalah untuk menginformasikan atau memperbarui, kemungkinan besar Anda akan menggunakan salah satu dari tiga jenis presentasi pertama.
Sebaliknya, jika Anda memiliki misi untuk membujuk seseorang, gunakan salah satu dari tiga jenis presentasi terakhir. Tidak setiap presentasi harus membentuk dirinya menjadi presentasi tradisional; itu bisa berupa wawancara, laporan status, program, pitch, pidato atau demonstrasi, misalnya.
Jenis Gaya Presentasi
Selain berdasarkan tujuan dan materinya, presentasi juga diklasifikasi berdasarkan gaya penyampaian atau cara presentasi. Pemilihan gaya ini juga untuk teknik presentasi efektif dan menarik.
1. Gaya Visual
Jika Anda sangat yakin, slide hanya ada untuk melengkapi poin pembicaraan Anda, gaya ini cocok untuk Anda.
Dengan gaya berbicara ini, Anda mungkin perlu bekerja sedikit lebih keras untuk membuat audiens Anda terlibat, tetapi keuntungannya bisa sangat besar bagi pembicara publik, visioner, dan pendongeng yang kuat.
Gaya ini berguna saat berbicara kepada khalayak luas dengan minat yang luas. Ini juga bagus untuk saat Anda perlu menyatukan slide dengan cepat.
Presenter gaya visual yang sangat terkenal adalah Steve Jobs.
2. Gaya Bentuk Bebas
Gaya presentasi dadakan ini tidak memerlukan slide. Sebaliknya, pembicara mengandalkan cerita yang kuat untuk mengilustrasikan setiap poin.
Gaya ini bekerja paling baik bagi mereka yang memiliki waktu presentasi singkat dan sangat akrab dengan pokok pembicaraan mereka.
Acara networking dan pertemuan dadakan adalah semua skenario untuk menggunakan gaya bicara bebas ini. Anda akan tampak kurang terlatih dan lebih komunikatif daripada jika Anda berhenti sejenak di tengah jam sibuk untuk menampilkan presentasi Anda di tablet.
3. Gaya Instruktur
Gaya presentasi ini memungkinkan Anda menyampaikan pesan kompleks menggunakan kiasan, metafora, dan banyak konten — seperti guru dan profesor Anda dulu.
Materi presentasi Anda harus dibangun dalam urutan yang logis untuk membantu presentasi Anda, dan Anda harus menggunakan visual berdampak tinggi untuk mendukung ide Anda dan membuat audiens tetap terlibat.
Jika Anda bukan penyaji yang nyaman atau tidak terbiasa dengan materi pelajaran Anda (yaitu, produk Anda baru saja diperbarui dan Anda tidak terbiasa dengan poin-poin penting), cobalah presentasi bergaya instruktur.
4. Gaya Pelatih, Trainer
Pembicara yang energik dan karismatik tertarik pada gaya penyajian ini. Ini memungkinkan mereka untuk terhubung dan terlibat dengan audiens mereka menggunakan permainan peran dan interaksi pendengar.
Gunakan gaya presentasi ini saat Anda berbicara di konferensi atau melakukan presentasi kepada audiens yang perlu dibuat santai.
Misalnya, gaya ini akan bekerja dengan baik jika Anda berbicara dengan sekelompok eksekutif yang perlu menjual ide tentang apa yang dilakukan perusahaan Anda daripada detail tentang bagaimana Anda melakukannya.
5. Gaya Bercerita, Storytelling
Dalam gaya ini, pembicara mengandalkan anekdot dan contoh untuk terhubung dengan audiens mereka. Cerita menghidupkan poin pembelajaran Anda.
Keluarkan emosi Anda dan ceritakan kisah Anda dengan cara yang jujur.
Hindari gaya ini jika Anda sedang dalam fase penemuan proses penjualan. Anda ingin menyimpan percakapan tentang prospek Anda alih-alih melingkari setiap poin atau pertanyaan kembali kepada Anda atau klien serupa.
Gaya ini bagus untuk berbicara di konferensi, acara jaringan, dan presentasi penjualan di mana Anda memiliki waktu yang cukup untuk menceritakan kisah Anda tanpa mengambil menit dari pertanyaan.
6. Gaya Konektor
Dalam gaya ini, presenter terhubung dengan audiens mereka dengan menunjukkan bagaimana mereka mirip dengan pendengar mereka.
Konektor biasanya menyukai Tanya Jawab bentuk bebas dan menggunakan gerakan saat berbicara.
Mereka juga sangat mendorong reaksi dan umpan balik audiens terhadap apa yang mereka katakan.
Gunakan gaya presentasi ini di awal proses penjualan saat Anda belajar tentang kelemahan, tantangan, dan tujuan prospek Anda. Jenis pembicaraan ini membuat pendengar Anda nyaman, memunculkan umpan balik tentang apa yang Anda lakukan secara real time, dan lebih merupakan dialog daripada presentasi satu sisi
7. Gaya Lessig
Gaya Lessig diciptakan oleh Lawrence Lessig, seorang profesor hukum dan kepemimpinan di Harvard Law School.
Gaya presentasi ini mengharuskan presenter melewati setiap slide dalam waktu 15 detik. Saat teks digunakan dalam slide, biasanya teks tersebut disinkronkan dengan kata-kata yang diucapkan penyaji.
Metode presentasi ini bagus untuk orang banyak — dan memungkinkan pembicara menggunakan keseimbangan teks dan gambar untuk menyampaikan pesan mereka.
Laju dan ritme perkembangan slide yang cepat membuat audiens tetap fokus, terlibat, dan kecil kemungkinannya untuk tertidur.
8. Gaya Takahashi
Metode ini menampilkan teks besar dan tebal pada slide minimal. Itu dibuat oleh Masayoshi Takahashi, yang mendapati dirinya membuat slide tanpa akses ke alat desain presentasi atau PowerPoint.
Kata utama adalah titik fokus slide, dan frasa, yang digunakan dengan hemat, pendek dan ringkas.
Jika Anda menemukan diri Anda pada posisi Takahashi — tanpa perangkat lunak desain presentasi — metode ini cocok untuk Anda.
Gaya ini bekerja dengan baik untuk presentasi singkat yang mengemas pukulan yang tak terlupakan.
Apakah Anda sedang berbicara di panggung konferensi atau memberikan presentasi penjualan, Anda dapat menemukan metode yang paling sesuai untuk Anda dan audiens Anda.
Dengan gaya yang tepat, Anda akan menarik perhatian, melibatkan pendengar, dan membagikan pesan Anda secara efektif.
Tips Presentasi Efektif
Presentasi yang sukses, efektif, dan menarik membutuhkan keterampilan presentasi (presentation skills) yang baik dan teknik presentasi yang efektif.
Berikut ini 15 tip presentasi untuk presentasi yang efektif. Apakah Anda seorang presenter berpengalaman, atau baru memulai, harus ada ide di sini untuk membantu Anda meningkatkan kemampuan presentasi Anda.
Langkah yang menentukan adalah menyampaikan isi presentasi kepada audiens dengan sebaik mungkin dengan menyajikannya dengan benar.
Kiat yang tercantum di bawah ini akan membantu Anda melakukannya dengan meningkatkan keterampilan presentasi Anda.
Hal terpenting yang perlu diingat adalah kombinasi yang sehat dari tips yang tercantum di bawah ini. Urutan tips tidak memberikan informasi apa pun tentang kepentingannya.
Tidak setiap tips akan menghasilkan presentasi yang sukses. Apa yang penting dalam sebuah presentasi?
Anda harus mencoba mengimplementasikan kombinasi tips untuk memberikan presentasi yang sukses. Perlu dicatat, tidak semua tips ini harus sesuai dengan presentasi Anda.
Selain itu, terlalu banyak tips ini bisa membuat presentasi terlihat overload.
1. Pertahankan kontak mata saat presentasi dan tersenyum
Untuk memberikan perasaan penting kepada setiap pendengar Anda dan membuat mereka merasa disapa secara pribadi, sangat penting untuk menjaga kontak mata (eye contact) dengan audiens selama presentasi.
Hal ini tidak hanya memancarkan kepercayaan diri, tetapi juga membantu audiens untuk terhubung dengan Anda dan subjek Anda. Ini juga membantu Anda merasa kurang gugup.
Lebih mudah diucapkan daripada dilakukan bukan? Inilah yang dapat membantu:
Temukan seseorang di antara hadirin yang tampaknya benar-benar tertarik dengan topik tersebut dan mendengarkan dengan penuh perhatian (misalnya, dosen Anda). Lakukan kontak mata dengan orang ini di awal presentasi.
Setelah Anda mulai merasa lebih tenang dan percaya diri, biarkan pandangan Anda melayang ke arah penonton untuk menyapa pendengar lainnya juga.
Tetap kembalikan pandangan Anda ke orang pertama, agar tetap tenang sepanjang presentasi.
Alternatif lain adalah menemukan titik tetap di ruangan (sebaiknya di dinding belakang penonton) yang Anda perbaiki di awal presentasi.
Mirip dengan contoh pertama, setelah Anda mencapai kepercayaan diri, Anda dapat membiarkan pandangan Anda mengembara ke penonton dan kembali ke titik tetap yang dipilih sebelumnya berulang kali.
Jangan melihat layar!
Jangan melihat ke lantai!
Jangan hanya melihat kartu indeks Anda!
Jangan hanya melihat laptop!
2. Gunakan gerak tubuh dan ekspresi wajah
Untuk menekankan isi presentasi Anda, disarankan untuk menggunakan gerak tubuh dan bahasa tubuh yang sesuai untuk menyampaikan pesan Anda.
Hindari menyilangkan lengan, tangan di belakang punggung, atau di dalam saku selama presentasi.
Postur: Selalu berdiri tegak, dan usahakan untuk tidak terlihat tegang atau stres.
Gestur: Anda dapat melakukannya dengan menggunakan tangan dan lengan Anda untuk menekankan apa yang Anda katakan dan menyampaikan pesan Anda.
Ekspresi wajah Anda harus selalu ramah dan terbuka. Tersenyumlah dan tunjukkan bahwa Anda menikmati topik tersebut dan Anda yakin dengan informasi yang Anda sajikan.
3. Hindari gangguan
Seringkali Anda tidak dapat menghindari penggunaan alat bantu. Misalnya, Anda mungkin perlu menggunakan penunjuk laser untuk menunjukkan sesuatu di layar, atau Anda mungkin perlu menggunakan pulpen untuk menuliskan sesuatu di flipchart.
Untuk menghindari gangguan bagi Anda dan audiens, biasakan meletakkan alat yang tidak Anda perlukan!
Dengan begitu, Anda tidak akan tergoda untuk berurusan dengan mereka sejak awal. Tangan Anda juga akan bebas untuk gerakan.
4. Lakukan Persiapan
Pratices make perfect. Latihan membuat sempurna, bukan? Jika Anda mempersiapkan dengan baik sebelum presentasi, Anda akan merasa lebih rileks dan percaya diri saat melakukan presentasi dan itu juga akan meningkatkan bahasa tubuh Anda.
Cara untuk membantu Anda mempersiapkan presentasi antara lain berlatihlah di depan orang banyak dan rekam diri Anda.
5. Percaya diri
Dengan tampil percaya diri, Anda menyampaikan kepada pendengar bahwa Anda percaya diri dengan topik Anda dan telah cukup mempersiapkan diri.
Usahakan untuk rileks dan tidak terlihat terlalu stres atau gugup.
Tips lain untuk pembicara tingkat lanjut: Keluarlah di depan podium dan berjalanlah mengelilingi ruangan dan lebih dekat dengan penonton.
Ini juga memancarkan kepercayaan diri dan membantu menarik perhatian audiens Anda.
6. Awal/akhir yang efektif
Keterampilan presentasi yang baik dapat membantu Anda memikat audiens Anda secara langsung.
Untuk melakukan itu, Anda harus memulai presentasi Anda dengan keras.
Banyak penelitian menunjukkan, jika Anda dapat menangkap minat seseorang secara langsung, ada kemungkinan besar mereka akan mendengarkan presentasi selanjutnya.
Kejutkan penonton, minta mereka untuk membayangkan sesuatu atau memikirkan situasi “bagaimana-jika”, bagikan kisah pribadi, bagikan lelucon, gunakan kutipan, atau video.
Anda juga harus memberikan gambaran tentang waktu dan struktur presentasi Anda.
Garis besar ini harus dijalankan melalui presentasi Anda sehingga Anda selalu dapat menetapkan konten individual ke titik garis besar.
Juga bermanfaat bagi audiens Anda untuk menampilkan garis besar dalam bentuk ramping selama keseluruhan presentasi.
Bagaimana Anda mengakhiri presentasi sama pentingnya dengan bagaimana Anda memulainya.
Akhir yang lemah akan membuat penonton tidak bersemangat. Tetapi akhir yang baik akan memotivasi mereka dan membantu mereka pergi dengan nada positif.
Misalnya, sertakan ajakan untuk bertindak, akhiri presentasi dengan kutipan yang berkesan, atau cerita pribadi, dan jangan lupa untuk berterima kasih dan mengakui audiens.
7. Bicaralah dengan bebas
Judul berbicara untuk dirinya sendiri. Untuk membuat presentasi semeriah dan semenyenangkan mungkin, Anda harus menghindari membacanya.
Bicaralah dengan bebas, perlahan, dan jelas.
Jika Anda belum yakin dengan apa yang Anda presentasikan, coba gunakan kartu catatan (notes card). Namun perlu diingat: Tidak ada teks berkelanjutan, tetapi hanya poin-poin singkat dan ringkas!
Jika Anda menggunakan kartu catatan untuk mendukung Anda, pada saat ini sangat disarankan untuk menghafal setidaknya permulaan dan akhir presentasi Anda, karena kontak mata sangat penting pada titik-titik ini.
8. Hindari kata-kata pengisi, filler words
Agar presentasi Anda mengalir semulus dan seyakin mungkin, Anda harus menghindari penggunaan kata-kata pengisi seperti “um”, “jadi”, dan sebagainya.
Bagi pendengar Anda, kata-kata yang disebut filler words ini menyampaikan rasa tidak aman dan persiapan yang tidak memadai.
Simak video berikut ini tentang cara mengatasi filler words dalam public speaking.
9. Bawalah sesuatu untuk dibagikan
Selain handout, takeaway kecil lainnya juga dapat meningkatkan presentasi Anda secara signifikan.
Misalnya, jika Anda memberikan presentasi tentang gummy bear, mengapa tidak menawarkannya kepada audiens Anda?
Jika Anda sedang memberikan presentasi tentang hobi memancing Anda, mengapa tidak menunjukkan peralatan memancing Anda kepada audiens?
10. Gunakan berbagai jenis media
Presentasi dapat dengan cepat menjadi membosankan dan monoton.
Untuk menghindari hal ini, disarankan untuk menggunakan berbagai jenis media.
Misalnya, gabungkan video dan flipchart, gunakan papan tulis, atau tunjukkan sesuatu yang praktis pada seorang model. Ini akan sangat meningkatkan perhatian audiens Anda dan akan membantu mereka tetap terlibat sampai akhir.
11. Gunakan jeda yang efektif
Saat memberikan presentasi, Anda harus ingat bahwa Anda telah mendengar kontennya beberapa kali – audiens Anda mungkin belum!
Oleh karena itu, beri audiens Anda cukup waktu untuk membaca dan memahami konten slide Anda.
Penggunaan jeda bicara yang efektif adalah teknik utama. Ini adalah salah satu alat paling serbaguna di kotak alat presenter.
Namun, sangat sedikit orang yang melakukannya dengan baik.
Jeda, jika digunakan dengan benar, dapat menambah banyak hal pada presentasi atau pidato Anda. Jeda sebelum, selama, atau setelah mengatakan sesuatu yang ingin Anda tekankan.
Berhenti sejenak di antara dua bagian berbeda dari presentasi Anda dapat menunjukkan kepada audiens bahwa sesuatu yang baru akan datang.
Jeda cepat juga dapat membantu Anda mengingat poin berikutnya, tanpa penonton menyadari bahwa Anda lupa apa yang harus dikatakan.
12. Bicaralah dengan bahasa audiens
Saat membuat presentasi Anda, Anda harus sudah memikirkan audiens target Anda. Ini akan membantu Anda melakukan presentasi dengan sukses di kemudian hari.
Sangat penting bagi Anda untuk berbicara dalam bahasa audiens. Gunakan contoh yang sesuai dan relevan.
Gunakan kata-kata yang “kuat” dan bermakna dalam kalimat pendek untuk menghindari kehilangan audiens.
Pastikan untuk menggunakan analogi dan anekdot yang sesuai dan hindari kata-kata asing, frasa kosong, dan klise.
Jika Anda harus menggunakan kata-kata asing, jelaskan dalam handout atau catatan kaki dalam presentasi.
13. Terlibat dengan penonton
Selalu berusaha untuk menjaga perhatian audiens Anda dan membuat mereka tetap terlibat selama presentasi.
Untuk melakukan ini, disarankan untuk melibatkan penonton secara teratur. Salah satu caranya adalah dengan mengajukan pertanyaan.
Sengaja ajukan pertanyaan yang “mudah” agar mudah dijawab oleh audiens Anda.
Cara lain untuk melibatkan audiens dalam presentasi Anda adalah dengan berinteraksi dengan mereka.
Untuk memperjelas poin, Anda dapat menggunakan contoh untuk menjelaskannya secara lebih rinci, menggunakan seseorang (yang namanya harus Anda ketahui).
Anda dapat menyapa peserta secara langsung dan merujuk pada pekerjaan mereka.
14. Jangan melawan demam panggung
Gugup? Tarik napas dalam-dalam! Demam panggung adalah salah satu musuh terbesar dari sebuah presentasi, namun Anda tidak boleh membiarkan diri Anda menjadi korban dari prestasi Anda.
Jangan melawannya, alih-alih atasi ketakutan Anda dan coba terima, dan ubah menjadi antusiasme positif.
Jangan biarkan demam panggung Anda membuat Anda semua bekerja dan gugup. Ambil beberapa napas dalam-dalam untuk mendapatkan oksigen ke otak Anda dan rilekskan tubuh Anda.
15. Pilih sudut yang tepat untuk berdiri selama presentasi
Salah satu pertanyaan yang paling sering diajukan oleh pembicara kepada dirinya sendiri selama presentasi adalah, bagaimana cara terbaik saya memposisikan diri, dan di mana saya berdiri di depan audiens?
Dalam banyak kasus, Anda akan menghadap audiens Anda di “ruang bebas”, tanpa podium. Ini memberi Anda banyak ruang untuk bergerak, tetapi pada saat yang sama menciptakan ketidakpastian karena Anda tidak tahu cara memposisikan diri dengan benar atau cara bergerak.
Hindari berdiri frontal di depan penonton! Wajah frontal ini secara tidak sadar dianggap negatif oleh penonton. Ini dianggap oleh audiens sebagai semacam serangan frontal dan menyebabkan stres pada audiens Anda.
Pastikan untuk berdiri sedikit ke sisi penonton. Jika selama presentasi Anda menyadari bahwa Anda kembali berdiri di depan audiens, gerakkan kaki kanan atau kiri Anda sejauh 20 cm ke depan.
Podium memudahkan untuk memutuskan bagaimana memposisikan diri Anda dan di mana harus berdiri di depan penonton.
Agar presentasi Anda tidak terlalu monoton, disarankan untuk meninggalkan “posisi aman” di belakang mimbar dari waktu ke waktu, mis. berjalan ke sisi lain layar atau menunjukkan sesuatu di flipchart. Ini membawa gerakan ke dalam presentasi Anda dan membantu menjaga hubungan dengan audiens Anda.
Tips Presentasi Menarik
Presentasi efektif belum tentu menarik. Demikian pula sebaliknya. Berikut ini “bonus tips” untuk preesentasi efektif dan menarik
1. Latihan! Praktik! Praktik
Tidak ada yang mempersiapkan Anda lebih baik daripada latihan menyeluruh. Membuat presentasi dan memasukkan data yang relevan memang lebih sederhana, tetapi tantangannya adalah mengkomunikasikannya kepada audiens.
Untuk ini, Anda harus menghabiskan banyak waktu untuk berlatih berbicara dengan fasih.
Anda perlu memahami poin mana yang harus segera didiskusikan dan poin mana yang harus ditekankan.
Anda dapat merekam sesi latihan Anda atau meminta seorang teman untuk memberikan umpan balik kepada Anda.
Anda juga dapat melatih ucapan Anda dengan berbagai isyarat atau gerakan tangan untuk menciptakan dampak yang bertahan lama.
Latihan yang tepat akan menambah rasa percaya diri ekstra saat Anda melakukan presentasi.
2. Jadilah Pendongeng, storyteller
Tidak ada yang menginginkan presentasi stereotip, di mana pembicara secara mekanis membaca slide atau membacanya.
Untuk melibatkan audiens dan menyampaikan maksud Anda, Anda dapat mencoba menganyam cerita seputar angka atau strategi.
Tidak hanya akan membuat ini menarik bagi audiens, tetapi juga akan memudahkan Anda untuk mengomunikasikan ide Anda.
Ceritanya bisa dadakan atau Anda bisa mempertimbangkan untuk menambahkannya ke naskah Anda selama sesi latihan.
Apa yang bisa membuat segalanya lebih menarik adalah sedikit humor. Jika Anda memasukkan beberapa lelucon ke dalam presentasi Anda, yang bersemangat, Anda pasti akan memenangkan poin brownies itu!
3. Gunakan Modulasi Suara
Data dan konten adalah tulang punggung presentasi yang baik. Mereka memang penting, tetapi bukan segalanya.
Tidak ada yang lebih mengesankan penonton selain suara yang jujur dan bariton.
Anda harus terdengar menarik dan meyakinkan. Nada suara Anda harus berubah sesuai dengan situasi yang Anda bicarakan.
Jika Anda berbicara tentang hasil tahunan, pencapaian perusahaan, atau beberapa target penting, Anda harus memperlambat kecepatan bicara Anda dan menggunakan suara yang dalam.
Jika Anda berbicara tentang acara mendatang atau kolaborasi baru, Anda perlu menyampaikan kegembiraan itu.
Di sisi lain, jika Anda berbicara tentang PHK baru-baru ini, Anda harus terdengar sedikit muram. Menambahkan sentuhan pribadi membuat semua perbedaan.
4. Hindari Overdosis Informasi
Gagasan presentasi adalah untuk memberikan sesuatu dengan cara yang tajam dan padat.
Anda tidak dapat mengisi slide dengan data yang sangat besar atau memasukkan terlalu banyak slide kecuali itu benar-benar penting.
Cobalah untuk memberikan informasi seukuran gigitan daripada mendorong angka ke tenggorokan audiens.
Untuk ini, Anda perlu melakukan pengeditan slide yang ketat. Jika Anda merasa suatu poin terlalu bersinggungan atau kurang relevan, lewati saja.
Cara lain untuk menggunakan data yang kurang relevan adalah dengan membuat presentasi lain pada sub-topik daripada menjejalkannya di slide utama.
5. Buatlah Interaktif
Presentasi tidak harus berupa monolog. Anda selalu dapat menyertakan audiens melalui komentar atau sesi tanya jawab.
Agar audiens tetap terlibat, Anda dapat menempatkan sesi secara strategis selama presentasi daripada mencadangkannya untuk bagian akhir.
Undang saran, pertanyaan, dan komentar atau lakukan survei kecil. Semakin banyak audiens terlibat, semakin sukses presentasi Anda.
Juga, bersiaplah untuk pertanyaan tidak pasti. Ini akan membantu Anda menguasai subjek dengan lebih baik.
6. Senyum dan Kontak Mata
Ini mungkin terdengar sederhana tetapi merupakan trik yang sangat efektif untuk presentasi yang baik.
Saat Anda tersenyum dan melakukan kontak mata dengan audiens, Anda menjadi diri Anda yang percaya diri dan menjalin hubungan baik dengan mereka. Ini bekerja dua arah.
Audiens dapat berhubungan dengan Anda dan subjek dengan lebih baik, dan Anda merasa tidak terlalu gugup.
Presentasi bukan hanya tentang slide, tetapi juga tentang cara Anda terhubung dengan audiens.
7. Ingat Aturan 10:20:30
Dipopulerkan oleh Guy Kawasaki, seorang veteran pemasaran global, 10:20:30 telah menjadi aturan praktis untuk presentasi sejak tahun 2005.
Dikatakan, presentasi Anda tidak boleh memiliki lebih dari 10 slide, tidak boleh lebih dari 20 menit dan ukuran font tidak boleh kurang dari 30.
Datang ke slide, presentasi tidak lagi terbatas pada Power Point.
Saat ini, Prezi dan Haiku Deck juga banyak digunakan oleh banyak organisasi.
Namun, intinya adalah membuatnya sesingkat mungkin. Untuk waktu presentasi, audiens saat ini memiliki rentang perhatian yang lebih pendek dari sebelumnya.
Oleh karena itu, Anda harus menjaganya agar tetap segar dan menyampaikan pesan inti dalam waktu 20 menit.
Terakhir, spesifikasi ukuran font adalah untuk membuatnya terbaca, menarik, dan berdampak pada mata manusia.
Demikian teknik presentasi efektif dan menarik plus pengertian dan jenis presentasi yang bisa Anda pertimbangkan.
Sumber: Bobpikegroup, Hubspot, Proschool