Brand Journalism: Jurnalisme Perusahaan untuk Komunikasi Pemasaran

Posted on

Brand Journalism: Jurnalisme Perusahaan untuk Komunikasi Pemasaran

Brand jounalism (jurnalisme merek) adalah kegiatan jurnalistik perusahaan (corporate journalism) bentuk komunikasi pemasaran. Jurnalisme merek atau jurnalisme korporasi ini merupakan strategi marketing baru di era internet.

Jurnalisme merek terdiri dari merek yang menggunakan medianya sendiri untuk mempublikasikan cerita tentang dirinya sendiri dan melibatkan pembaca. Ini seperti sebuah perusahaan yang menganggap dirinya sebagai surat kabar.

Menurut Brand Journalists, jurnalisme merek melibatkan menceritakan kisah-kisah bergaya jurnalisme tentang perusahaan yang membuat pembaca ingin tahu lebih banyak, cerita yang tidak dibaca seperti salinan pemasaran atau iklan.

Ini berarti melakukan percakapan dengan pelanggan Anda — tidak mengkhotbahi mereka atau membombardir mereka dengan poin-poin penting, tetapi memberi mereka kisah nyata dan menarik yang dapat mereka hubungkan.

Orang-orang saat ini begitu dibanjiri dengan iklan dan pembicaraan pemasaran, mereka sekarang menyaring pesan pemasaran dan cerita yang dituturkan dengan baik adalah cara terbaik untuk menyampaikan pesan Anda.

Brand journalism bukan hanya perpanjangan dari tim hubungan masyarakat (humas) perusahaan, tapi juga membantu perusahaan menceritakan kisahnya melalui konten asli untuk berbagai audiens.

Sebuah perusahaan atau lembaga yang menjalankan brand journalism memerlukan tim yang menguasai skill jurnalistik layaknya wartawan profesional.

Di lebel “minimalis”, di era digital ini setiap lembaga memiliki website. Situs web inilah yang menjadi media komunikasi, informasi, atau publikasi perusahaan.

Jika perusahaan atau lembaga mampu menjalankan jurnalisme perusahaan, maka ketergantungan kepada media pers atau wartawan akan berkurang drastis, bahkan bisa jadi seperti disebutkan laman Social Media Explorer: “Sorry Journalist, We don’t need you anymore!” (Maaf wartawan, kami tidak membutuhkan Anda lagi).

Pengertian Brand Jurnalism

Brand journalism adalah aktivitas atau penerapan jurnalistik di sebuah perusahaan untuk komunikasi pemasaran, promosi, dan penjualan produk, atau jasa serta publikasi aktivitas perusahaan kepada publik.

Bara Juga:  Pengertian Vodcast, Versi Video dari Podcast, dan Cara Membuatnya

Disebut juga jurnalisme perusahaan, brand journalism merupakan proses “edukasi” kepada konsumen, pelanggan, klien, atau masyarakat pada umumnya tentang sebuah brand, produk, atau layanan, sebagaimana fungsi pendidikan (to educate) dalam jurnalisme atau media massa.

Tujuan utama jurnalisme perusahaan adalah untuk memberikan informasi tentang perusahaan atau organisasi yang mereka miliki sehingga konsumen dapat membuat keputusan yang tepat tentang di mana mereka harus membelanjakan uang mereka atau bagaimana mereka harus berinteraksi dengan perusahaan-perusahaan ini.

Peran jurnalis dalam jurnalisme korporat adalah memberikan informasi tentang aktivitas dan produk organisasi tanpa mengungkapkan informasi rahasia apa pun.

Perusahaan bisa merekrut wartawan atau mendidik karyawannya untuk menguasai skill jurnalistik.

Sejarah Brand Journalism

Tahun 2012 CEO & Founder PR Daily, Mark Ragan, memperkenalkan konsep brand journalism yang dengan mengombinasikan skill jurnalisme dan brand.

Jauh sebelumnya, tahun 2004, Chief Marketing Officer McDonald’s Larry Light mengatakan, pemasaran massal tidak lagi berfungsi dan bahwa “tidak ada satu iklan pun yang menceritakan keseluruhan cerita.”

McDonald’s, katanya, telah mengadopsi teknik pemasaran baru: “jurnalisme merek” (brand journalism).

Light mendefinisikan jurnalisme merek sebagai cara untuk merekam “apa yang terjadi pada sebuah merek di dunia” dan menciptakan komunikasi iklan yang, seiring waktu, dapat menceritakan keseluruhan kisah sebuah merek.

Dia menolak pendekatan pemasaran dan periklanan tradisional yang berfokus pada penentuan posisi merek yang mendukung pendekatan aliran konten yang melibatkan banyak saluran dan penulisan gaya jurnalisme.

Modelnya adalah cara seorang editor mendekati pembuatan majalah, dengan susunan konten yang sangat berbeda yang ditujukan untuk berbagai kepentingan — karenanya, jurnalisme merek.

Sistem waralaba mengadopsi praktik ini lebih awal, dan hari ini merupakan salah satu cara paling produktif untuk menghasilkan prospek dan melibatkan pelanggan. Perusahaan besar – Boeing, Cisco dan Imperial Sugar, untuk beberapa nama – mengadopsinya dengan sukses. Sekarang bahkan perusahaan kecil menggunakannya dengan hasil yang bagus.

Bara Juga:  Proses Komunikasi

Sepuluh tahun yang lalu, pencarian adalah tren pemasaran besar. Lima tahun lalu, itu adalah media sosial. Hari ini, itu adalah jurnalisme merek.

Kita berada di era pemasaran konten (content marketing), dan kualitas cerita merek Anda dapat memiliki dampak besar pada seberapa efektif pemasaran Anda.

Akibatnya, perusahaan-perusahaan bergegas merekrut wartawan, banyak dari mereka kehilangan pekerjaan karena surat kabar tutup.

Konsep brand journalism sekarang menjadi tren di kalangan pebisnis dalam memperkenalkan merek mereka. Jurnalisme perusahaan merupakan strategi baru dalam bidang pemasaran (marketing) sekaligus kehumasan (public relations).

Karenanya, praktisi pemasaran dan humas kini memerlukan skill jurnalistik layaknya wartawan profesional. Semua lembaga bisnis, bahkan instansi, kini punya website dan media sosial. Jika dikelola dengan baik, maka web perusahaan bisa “bersaing” dengan situs-situs berita.

Bahkan, kecenderungannya saat ini, situs-situs berita memantau siaran pers yang dipublikan web-web resmi dan akun media sosial lembaga.

Perusaan kini “tidak perlu” mengundang wartawan untuk konferensi pers atau membagikan rilis pers (press release), cukup dipublikadikan di web resmi perusahaan dan memberikan “notifikasi” kepada wartawan/media pers.

Halaman berikutnya: Inti, Bentuk, dan Contoh Brand Journalism