Mau jadi MC atau Pembawa Acara? Berikut ini teknik dasar, tugas, dan syarat menjadi MC. Tips menjadi MC yang andal ini untuk pemula.
Master of Ceremony (MC) merupakan seseorang yang bertugas sebagai pemimpin acara, atau tuan rumah dalam suatu panggung pertunjukan, baik itu dalam acara hiburan, pernikahan, ataupun acara-acara yang lainnya.
MC biasanya akan memperkenalkan susunan acara, peserta, artis, atau yang lainnya yang segera akan tampil di atas panggung, berdialog dengan penonton, dan secara garis besar berusaha menjaga susunan acara yang dibawakannya.
Terkadang seorang pembawa acara atau MC juga dituntut untuk dapat membawakan acara tersebut dengan lelucon yang menghibur agar acara tersebut lebih disukai oleh penontonnya.
Dalam komunikasi, MC atau pembawa acara termasuk public speaking atau berbicara di depan umum.
Bagaimana sih tips jadi MC atau pembawa acara yang baik? Banyak yang menganggap bahwa menjadi seorang pembawa acara atau MC itu susah.
Nyatanya, menjadi Pembawa Acara atau MC memang susah-susah gampang, dan tidak cukup modal penampilan saja.
Yang pasti, acara apa pun butuh MC atau pembawa acara agar kegiatan, event, atau acara tersebut berlangsung sukses.
Pengertian MC
MC adalah singkatan dari Master of Ceremony. Dalam bahasa Indonesia, MC disebut Pembawa Acara atau Pewara yang diartikan sebagai “pembawa acara dalam suatu upacara, pertemuan, dan sebagainya”.
Secara harfiah (bahasa Inggris), MC artinya penguasa acara, pembawa acara, atau pemandu acara. Master artinya penguasa, ahli. Ceremony artinya Acara.
Secara istilah, MC merujuk pada orang yang memandu jalan sebuah acara, mulai dari pembuakaan, rangkaian acara, hingga penutupan.
MC adalah seni membawakan acara dengan bahasa lisan yang efektif dan vokal yang jelas (intonasi, speed, asentuasi atau penekanan kalimat, dan artikulasi atau pengucapan kata dan kalimat) yang didukung oleh penggunaan bahasa lisan maupun tulisan dan bahasa tubuh (gestural).
Secara umum, di tengah masyarakat lebih dikenal istilah MC (Emcee/Emsi) untuk menyebutkan seseorang yang membawakan acara.
MC vs Pembawa Acara
Sebutan MC lebih cocok jika dilekatkan kepada orang yang membawakan acara semi resmi atau hiburan. Orang yang membawakan acara resmi disebut Pembawa Acara (PA).
Namun, tidak salah juga jika ada orang yang menyebut orang yang membawakan acara resmi seperti pelantikan, seminar, dan sejenisnya dengan istilah MC.
Istilah MC, PA, juga masih sering tertukar dengan istilah Protokol. Masih ada yang menyebut MC/PA dengan sebutan Protokol.
MC/PA adalah orang yang bertugas membawakan suatu acara, sedangkan Protokol berhubungan aturan-aturan dan formalitas.
Dalam keseharian, protokol juga berkaitan dengan satu bidang kerja yang bertugas dalam penyelenggaraan suatu acara baik dari persiapan, pengaturan tamu dan acara, pelaksanaan sampai evaluasi acara.
Protokol atau keprotokolan biasanya merupakan suatu bagian pada sebuah dinas atau instansi yang sering digabung dengan Humas sehingga disebut bagian Humas dan Protokol/Keprotokolan.
Jadi, orang yang membawakan suatu acara disebut MC atau Pembawa Acara, bukan Protokol.
Menurut Wiyanto dan Astuti (2002:2) MC atay Pembawa Acara adalah orang pertama yang berbicara dalam suatu acara.
Sebagai pembawa acara, MC/PA harus bisa menarik perhatian hadirin untuk segera merasa terlibat dalam pertemuan itu.
Kalau upaya ini gagal, jalannya acara menjadi hambar, tidak berkesan dan mengecewakan.
Sebaliknya bila pembawa acara pandai menguasai dan mengendalikan keadaan, maka acara menjadi lancar dan menyenangkan. Dengan demikian kesuksesan sebuah acara berada di tangan pembawa acara.
Tugas MC
Master of Ceremony (MC) adalah seorang yang akan memandu suatu rentetan acara secara teratur dan rapi, mulai dari opening hingga closing.
Kemampuan MC akan sangat menentukan apakah sebuah acara akan berlangsung sukses, lancar, dan meriah. Atau sebaliknya, acara menjadi monoton, tidak menarik dan berantakan.
Karena itu, seorang MC harus benar-benar menguasai seluruh aspek yang akan mempengaruhi kelancaran acara pada saat dia memandunya. Bisa dikatakan, seorang MC adalah benar-benar produser atau sutradara pada sebuah acara.
Tugas MC memastikan acara berlangsung lancar, tepat waktu, meriah, berkesan, dan sesuai dengan susunan atau rundown acara.
Tugas dan peran penting MC sering diringkas dalam istilah TIM (Time, Introducer, Mood Setter).
1. Time
MC bertanggungjawab memastikan acara berjalan sesuai waktu dan sesuai dengan urutan acara yang ditetapkan.
Dalam hal ini MC bisa disebut juga sebagai the king of the programme, karena MC berfungsi sebagai pengendali acara sesuai dengan waktu dan susunan acara.
MC bertanggungjawab memastikan acara dimulai dan diakhiri tepat waktu.
Jika pengisi acara belum datang, atau “tamu istimewa” yang ditunggu belum datang, maka MC harus dapat membuat audience tidak hanya menatap sebuah panggung kosong. MC harus dapat menghidupkan suasana ditengah keadaan yang tak terduga seperti itu.
2. Introducer
MC memiliki tugas untuk mengenalkan pembicara atau pengisi acara kepada audiens.
Oleh karena itu mutlak bagi MC mengenal lebih mendalam profil dan latar belakang pengisi acara (background knowledge), seperti nama asli, nama panggilan, profesi, jabatan, tempat dan tanggal lahir, prestasi, dsb. Knowledge seperti itu bisa didapatkan MC melalui riset sederhana.
MC harus menjadi jembatan dalam membangun kredibilitas pengisi acara atau pembicara dengan audience. MC sekaligus menjadi jembatan dalam menjalinkan hubungan antara pengisi acara dan audience. MC harus dapat mengenalkan pengisi acara sebaik mungkin sehingga audience mengapresiasi pengisi acara.
3. Mood Setter
MC harus mampu menjaga antusiasme, gairah, dan kemeriahan suasana. Jangan biarkan audience bosan. MC adalah pemimpin audience yang dapat memberikan “komando” tepuk tangan sebagai apresiasi kepada pengisi acara.
MC adalah pengarah bagi audience. Layaknya juga seperti seorang produser atau pengarah acara dalam sebuah program televisi. MC harus menunjukkan semangat dan gairah, serta kecerian. Sehingga sikap MC tersebut akan menular kepada audiens.
Syarat Jadi MC
Berikut ini syarat menjadi MC meliputi keterampilan komunikasi dan kepribadian yang baik.
MC harus berpenampilan atraktif dan simpatik, memiliki wawasan yang baik, memiliki kemampuan berbahasa dan berkomunikasi yang baik, tanggap dan cekatan, dan sebagainya.
Semua orang bisa menjadi MC asalkan memenuhi syarat sebagai berikut.
1. Skill Komunikasi
Syarat utama menjadi MC adalah mampu berkomunikasi dengan baik, dalam hal ini berbicara di depan umum (public speaking).
Umumnya, seorang penyiar radio dan presenter televisi otomatis bisa juga menjadi MC. Penyiar dan presenter adalah orang yang terbiasa memandu atau membawakan acara di radio/TV.
Jika Anda berminat jadi MC, maka Anda harus meningkatkan kemampuan komunikasi lisan (oral communication) dan keterampilan berbicara (speaking skills).
2. Gaul
MC hendaknya seorang ekstrovert, yaitu orang yang suka mengekspresikan apa yang dipikirkan, dirasakan pada orang lain atau orang yang suka memperbincangkan berbagi hal dengan orang lain secara terbuka.
Orang dengan tipe ini adalah pribadi yang terbuka, hangat dan lapang dada untuk menerima masukan dan kritikan.
Orang bertipe ekstrovert lebih mudah bergaul, cepat bereaksi serta terbuka dan hangat dalam pergaulan.
3. Friendly
Selain mudah bergaul, MC harus ramah atau bersahabat.
Pembawa acara yang baik selalu menebar senyum dan akrab dengan semua hadirin. Jika ada kesempatan sebelum acara dimulai seorang pembawa acara bisa menyapa hadirin secara informal tanpa membedabedakan status sosial, pendidikan dan ekonomi mereka.
4. Penguasaan bahasa
MC dituntut mampu mengucapkan setiap kata dan kalimat dari bahasa manapun dengan baik dan benar, baik itu bahasa asli (Indonesia) maupun bahasa asing seperti Ingris.
Seorang MC harus mampu mengucapkan dengan benar bahasa-bahasa dan istilah-istilah dalam bahasa daerah, terutama ketika memandu acara pernikahan dan resepsinya yang menggunakan adat daerah tertentu.
Oleh sebab itu, seorang MC harus mampu melakukan riset kecil-kecil mengenai job yang diterima, terkait dengan bahasa yang akan digunakan atau terkait dengan hal-hal yang menyangkut istilah-istilah yang perlu diketahui MC ketika membawakan sebuah acara.
Seorang MC harus mengetahui tidak hanya bahasa formal saja, namun juga bahasa-bahasa dalam bidang lain, seperti ilmu pengetahuan, tehnologi, dan lainnya yang terkait dengan acara yang dipandunya.
Pengetahuan soal bahasa juga terkait dengan bagaimana seorang MC mampu menggunakan bahasa yang komunikatif, praktis dan efisien.
5. Memilki wawasan
Seorang MC layaknya seorang presenter atau jurnalis yang memiliki kemampuan mengetahui banyak hal diberbagai bidang, meskipun tidak mendalam seperti seorang pakar.
Job yang diterima bisa saja tidak hanya melulu dalam bidang yang sama, tapi bisa jadi dari berbagai bidang yang berbeda-beda yang membutuhkan pengetahuan MC akan banyak hal.
Untuk memiliki pengetahuan yang luas, seorang MC harus memiliki dasar pendidikan yang baik, formal maupun informal seperti kursus dan pelatihan serta gemar membaca dan terus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi.
6. Suara Bagus (Vokal)
Jelas, MC harus memiliki suara bagus seperti hanya penyiar dan presenter. Suara bagus bisa dilatih dan dikeluarkan dengan teknik vokal yang tepat.
Sebaiknya seorang MC memiliki vocal atau suara yang baik, apalagi berkarakter.
Tak kalah pentingnya, seorang MC harus memiliki dasar pendidikan yang baik, formal maupun informal, seperti kursus dan pelatihan serta gemar membaca dan terus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi, untuk memiliki pengetahuan yang luas.
7. Punya Sense of Humor
Seorang MC dituntut mampu menciptakan suasana yang menyenangkan bagi audience. Sikap riang, ceria, dan ramah akan meluluhkan suasana yang kaku dan kurang bersahabat.
Memiliki rasa humor adalah salah satunya dan sudah menjadi keharusan bagi seorang MC untuk memilikinya, terlebih lagi di saat memandu acara hiburan.
Namum, bukan berarti seorang MC harus menjadi seorang pelawak karena humor yang berlebihan dan tidak pada tempatnya juga akan mengurangi kredibilitas.
Teknik MC
Berikut ini hal-hal yang harus Anda lalukan jika menjadi MC atau membawakan sebuah acara.
1. Persiapan
Langkah pertama dalam “ngemsi” adalah persiapan. Persiapan yang memadai adalah salah satu kunci kesuksesan seorang MC sebagai bagian dari profesionalisme.
Hal ini disebabkan MC harus mempersiapkan segalanya, seperti penampilan yang menarik hingga materi yang akan disampaikan.
MC profesional yang memiliki jam terbang tinggi umumnya lebih memiliki persiapan dibandingkan pemula. Ungkapan tersebut bukanlah jaminan untuk bisa menampilkan performa terbaik. Hal demikian wajar terjadi, karena berbagai faktor nonteknis mungkin saja terjadi.
Semakin baik persiapan yang kita lakukan maka hasilnya akan semakin baik.
2. Percaya Diri
Percaya diri sangat penting dan paling dibutuhkan ketika berhadapan di depan orang banyak saat membawakan acara.
Peracaya diri dibangun dari latihan, penguasaan materi acara, dan tentu saja pengalaman.
3. Menguasai Acara
Sebelum hari H, seorang MC sudah tahu jenis acara yang akan kamu bawakan, mulai dari waktu, tempat, jenis acara, hingga tamu yang datang.
Dengan begitu, ia sudah ada bayangan tentang acara tersebut akan bagaimana membawakannya.
4. Bersikap Tenang dan Tersenyum
Apa pun yang terjadi dengan acara yang sedang Anda bawakan, tetaplah bersikap tenang.
Selain itu, dalam membawakan acara kamu juga harus terlihat ramah, dan memberikan senyuman.
5. Memakai Kostum yang Tepat
Seorang MC harus berpenampilan sebaik dan semenarik mungkin serta tepat dengan jenis dan suasana acara.
Pastikan Anda sudah benar-benar mengetahui jenis acara yang akan dibawakan, supaya tidak salah kostum. Karena kostum menjadi salah satu poin penting, dan sangat mendukung Anda sebagai Pembawa Acara.
6. Adaptasi
MC harus mampu beradaptasi dengan lingkungan tempat dia melakukan tugasnya sebagai MC.
Lingkungan bukan berarti sempit dan terbatas pada panggung saja, namun juga setiap detail yang bersangkutan dengan acara, termasuk audiens (profesi, strata sosial, usia), jenis acara (formal, informal, protokoler, wedding, showbiz, onair, atau offair), Lokasi (terbuka atau tertutup), Skala acara (besar, sedang, kecil), Pendukung acara (pengisi acara, bagian tehnis, dan panitia).
7. Etika yang baik.
MC harus paham betul untuk menjaga perilaku dan sopan santun baik dalam bentuk lisan maupun bahasa tubuh dalam memandu sebuah acara.
8. Teknik Vokal
Suara adalah modal utama MC. Kemampuan mengolah suara yang baik menjadi hal wajid dikuasai MC.
Dalam hal vokal, sebaiknya seorang MC memiliki vokal atau suara yang baik, alami, dan berkarakter.
Teknik vokal adalah mengeluarkan suara terbaik dengan memperhatikan unsur vokal sebagai berikut:
- Intonasi: MC harus pandai mengolah nada kalimat menjadi berirama dan tidak datar.
- Artikulasi: MC harus memiliki kualitas penyebutan kata dan kalimat yang baik atau artikulasi.
- Speed: MC harus mampu mengatur speed/tempo atau cepat-lambatnya kata dan kalimat yang diucapkan.
- Pernapasan : MC harus memiliki kemampuan mengatur nafas yang dapat mendukung kejelasan artikulasi dan power suara. Lebih baik memiliki kemampuan mengolah diagfrgma.
- Power: MC harus memiliki kemampuan mengeluarkan kekuatan suara tanpa harus berteriak.
- Asentuasi: MC harus pandai memilih dan melakukan penekanan terhadap kata atau kalimat yang menjadi fokus atau pokok perhatian atau untuk diperhatikan oleh audiens.
- Timbre: MC harus mampu mengeluarkan suara yang ekspresif yang akan mudah mempengaruhi audiens.
- Tone: MC harus mampu mengatur tinggi rendah suara agar audience tidak merasa bosan.
- Phrasering: MC dalam berbicara sebaiknya memberikan jeda agar dimengerti.
- Infleksi : lagu kalimat atau perubahan nada suara, hindari pengucapan yang sama bagian setiap kata (redundancy). Infleksi naik menunjukkan adanya lanjutan kalimat atau menurun untuk menunjukkan akhir kalimat.
Kemampuan MC dalam mengolah poin-poin di atas akan membuat suara yang dikeluarkan mampu menjiwai isi atau makna dari kata atau kalimat yang disampaikan.
9. Bahasa Tubuh
Gunakan bahasa tubuh (body language) yang baik dan fleksible, sesuai dengan situasi dan kondisi acara serta lingkungan acara.
Sikap tubuh yang baik seperti saat menyampaikan acara dan berbicara yang tidak over acting.
10. Kreatif, Inisiatif
Seorang MC harus kreatif dan memiliki inisiatif dalam memandu acara sehingga tidak membosankan dan monoton.
Kreatif dan inisiatif juga diperlukan apabila ada perubahan situasi dan kondisi yang tak terduga ketika acara sedang berlangsung, sebelum acara berlangsung, atau sebelum acara berakhir.
Seorang MC harus tanggap terhadap perubahan-perubahan tersebut dan harus berpikir cepat dan tepat untuk mengantisipasinya.
11. Bridging
Karena salah satu tugas pokok MC adalah merangkai acara, maka seorang MC harus mampu membuat komentar yang menjadi jembatan antar satu segmen dengan segmen lainnya yang disebut bridging.
Bridging adalah salah satu kemampuan dasar yang harus dimiliki MC agar acara menjadi tetap menarik dan tidak membosankan akibat “delay” antara satu segmen dengan segmen lainnya.
Delay dapat terjadi akibat keterlambatan pengisi acara atau hal-hal lain yang tak terduga.
MC yang handal dapat menggunakan insiden delay seperti itu untuk melakukan bridging dengan anekdot atau komentar-komentar positif dan humoris mengenai hal-hal yang terkait acara atau pengisi acara, dll.
12. Kuasai Tehnik Microphone (Mic)
Seorang MC juga harus memiliki kemampuan teknis mengenai microphone.
Mic adalah alat penting dan sahabat MC di atas panggung. MC harus paham betul bagaimana cara memegang mic, jarak antara mic dengan mulut, dan bagaimana setelan suara suara mic tersebut oleh sound operator.
Biasanya setiap orang mempunyai ukuran suara di mixer audio yang berbeda. Maka jangan lupa untuk melakukan test mic sebelum Anda menggunakannya di atas panggung.
Lakukanlah test mic ketika tamu-tamu belum datang, agar tidak mengganggu dan terkesan Anda tidak siap.
Itu dia pengertian MC, Syarat Jadi MC, dan Teknik MC. Anda bisa menjadi penyiar radio atau kursus penyiar radio untuk bisa menjadi MC. Podcasting juga sangat bagus untuk berlatih menjadi MC.*