Model Konvergensi
Menurut Dailey, Demo, dan spillman (dalam Nastiti, 2012) model kontinum konvergensi media yang merupakan model yang menjelaskan tentang mendefinisikan lima aktivitas konvergensi media berdasarkan tingkat partisipasinya.
Lima aktivitas dalam proses konvergensi media sebagai berikut:
1. Cross-promotion
Cross-promotion berarti kerja sama di antara dua media untuk saling memberikan ruang untuk memperkenalkan konten media satu sama lain.
Antara kedua media yang bekerja sama tersebut mereka menggunakan iklan, kata-kata, dan elemen visual dengan tujuan mempromosikan konten media partner, termasuk juga menampilkan logonya.
2. Cloning
Cloning yaitu ketika konten media diperbanyak untuk dimuat di media lainnya. Artinya, satu media menampilkan konten berita dari ruang berita media lain apa adanya tanpa perubahan.
Proses cloning ini umumnya dilakukan suatu media nasional untuk memuat berita-berita internasional melalui cloning dari agen berita internasional seperti Bloomsberg, AP dll.
3. Coopetition
Coopetition yaitu tahap ketika entitas media yang terkonvergensi saling bekerja sama dan berkompetisi di saat yang bersamaan.
Dalam hal initerkandung adanya pertukaran pengetahuan antara kedua media berbeda yang bekerja sama, saling bekerja sama dalam produksi berita dan kegiatan promosional, tetapi produksi konten berita tetap dilakukan secara independen di ruang berita yang terpisah.
Contoh ‘koopetisi’ dalam konvergensi media biasanya dilakukan oleh media-media yang berbeda newsroom, tetapi masih berada dalam satu grup media yang sama.
4. Content Sharing
Content sharing yang memungkinkan kedua media yang berlainan saling berbagi konten dalam bentuk pengemasan ulang (repackaged) atau bahkan termasuk berbagi budgeting.
Konvergensi media dalam tahap ini sebagian besar dilakukan oleh media yang bereada di bawah satu kepemilikan.
Dalam tahap content sharing, diadakan rapat dan pertemuan rutin antara media yang bekerja sama untuk mengumpulkan tema dan isu yang akan diangkat dalam media masing-masing dan konten yang akan didistribusikan di media masing-masing.
5. Full Convergence
Full Convergence yaitu ketika media yang berbeda bekerja sama secara penuh, baik dalam hal pengumpulan, produksi, dan distribusi konten, dan bertujuan untuk memaksimalkan keunikan karakteristik masing-masing media untuk menyampaikan konten.
Dalam tahap full convergence, media yang bekerja sama menghasilkan konten dan topik secara kolaboratif dengan memanfaatkan kekuatan platform media masing-masing.
Tahap full convergance ini jarang ditemui penerapannya di berbagai grup media.
Konvergensi Media di Indonesia
Konvergensi media di Indonesia bergerak dari aspek layanan menuju pergeseran struktur idustri dengan munculnya tren penggabungan perusahaan media.
Perusahaan media massa di Indonesia berkembang menajadi perusahaan multimedia sebagai hasil dari merger, akuisisi, bahkan kerjasama dengan pihak asing.
Maka sejak tahun 2000-an hingga sekarang, peta industri media di Indonesia dikuasai oleh beberapa grup media besar (konglomerasi media).
- Grup MNC (RCTI, Global TV, Koran Sindo, Radio Trijaya),
- Grup Bakrie (VivaNews, TV One, ANTV),
- Grup Media Indonesia (Harian Media Indonesia dan Metro TV),
- Grup TransCorp (Trans TV, Trans 7, dan Detik.com), dan
- Grup Kompas Gramedia (Harian Kompas, Tribun, Warta Kota, Kompas.com, Kompas TV). (Sumber)
Peta media digital Indonesia
Berikut ini delapan konglomerasi di Indonesia yang memiliki multi platform sebagaimana dilansir BBC Indonesia.