Komunikasi Politik, Ringkasan Materi Kuliah

Posted on

Komunikasi Politik Kampanye

Pengertian Kampanye

Kampanye adalah persuasi politik. Persuasi sendiri adalah “mengubah sikap dan perilaku orang dengan menggunakan kata-kata lisan dan tertulis” (William J. McGuire; dan “menanamkan opini baru” (Carl I. Hovland).

To Persuade: kkt. 1 membujuk. 2 mengajak. 3 mendesak. 4 meyakinkan. Kb. persuasion, persuader.

Tujuan Kampanye

1. Membangkitkan kesetiaan alami
2. Menciptakan identifikasi kelompok independen
3. Membelokkan dukungan.

Jenis Kampanye

Jenis Kampanye berdasarkan saluran:

1. Kampanye Massa (melalui media)
2. Kampanye Interpersonal (penampilan pribadi/keluarga/kerabat/sahabat; melalui opinion leader; dan melalui relawan).
3. Kampanye Organisasi (melalui parpol, LSM, Ormas, serikat pekerja, dll.).

Elemen Kampanye

Setiap kampanye politik terdiri dari tiga elemen. Mnemonik modern adalah pesan, uang, dan mesin (Wikipedia).

1. Pesan

Pesan adalah pernyataan singkat yang mengatakan mengapa pemilih harus memilih seorang kandidat. Pesan adalah salah satu aspek terpenting dari setiap kampanye politik.

2. Uang

Teknik penggalangan dana termasuk meminta kandidat menelepon atau bertemu dengan donor besar, mengirimkan permohonan surat langsung ke donor kecil, dan mendekati kelompok kepentingan yang pada akhirnya dapat menghabiskan jutaan dolar untuk perlombaan jika itu penting bagi kepentingan mereka.

3. Mesin

Terakhir, ‘mesin’ melambangkan modal manusia, prajurit kaki yang setia pada tujuan, orang beriman sejati yang akan menjalankan lari para aktivis sukarelawan.

Kampanye yang berhasil biasanya memerlukan manajer kampanye dan beberapa anggota staf yang membuat keputusan strategis dan taktis, sementara relawan dan pekerja magang mencari dari pintu ke pintu dan melakukan panggilan telepon.

Kampanye modern besar menggunakan ketiga komponen di atas untuk membuat strategi sukses untuk meraih kemenangan.

Teknik Kampanye

Tim kampanye (yang mungkin sekecil satu individu yang terinspirasi, atau kelompok profesional yang memiliki banyak sumber daya) harus mempertimbangkan cara mengomunikasikan pesan kampanye, merekrut sukarelawan, dan mengumpulkan uang.

Iklan kampanye mengacu pada teknik dari iklan komersial dan propaganda. Jalan yang tersedia untuk kampanye politik saat mendistribusikan pesan mereka dibatasi oleh hukum, sumber daya yang tersedia, dan imajinasi peserta kampanye.

Jalan-jalan ini meliputi:

Media publik (dalam bahasa AS ‘media bebas’ atau ‘media yang diperoleh’) dapat memuat cerita bahwa seseorang mencoba untuk dipilih atau melakukan sesuatu tentang ini dan itu

Bara Juga:  Ragam Cara Komunikasi: Bagaimana Anda Berkomunikasi?

• Media berbayar yang terdiri dari iklan berbayar di TV, radio, di surat kabar, di papan reklame dan, yang semakin meningkat, di Internet

• Mengadakan protes, unjuk rasa, dan acara publik serupa lainnya (jika cukup banyak orang yang dapat dibujuk untuk datang)

• Mengadakan pertemuan massal dengan pembicara

• Menulis langsung ke anggota masyarakat (baik melalui firma pemasaran profesional atau, terutama dalam skala kecil, oleh sukarelawan)

• Berkomunikasi tatap muka dengan anggota masyarakat, baik di acara-acara, di jalan (“mainstreeting”), atau di depan pintu

• Dengan menghubungi anggota masyarakat melalui telepon
• Dengan membagikan selebaran atau menjual koran

• Melalui situs web, komunitas online, dan email massal yang diminta atau tidak diminta

• Melalui teknik baru yang dikenal sebagai Penargetan Mikro yang membantu mengidentifikasi dan menargetkan potongan demografis pemilih yang kecil

• Melalui tur whistlestop – serangkaian penampilan singkat di beberapa kota kecil

• Menghambat kemampuan pesaing politik untuk berkampanye, dengan teknik seperti unjuk rasa tandingan, pencegahan rapat partai lawan, atau membanjiri kantor kandidat lawan dengan panggilan telepon nakal (sebagian besar partai politik di negara demokrasi perwakilan secara terbuka menjauhkan diri dari tindakan yang mengganggu dan moral tersebut -taktik yang mempengaruhi, kecuali pihak-pihak yang mengidentifikasi diri sebagai aktivis

• Mengorganisir partai-partai rumah politik
• Coattail effect atau menggunakan dukungan dari anggota partai terkenal lainnya untuk meningkatkan dukungan. (Yaitu dukungan dari presiden untuk anggota partai yang sama)

Metode-metode ini sering digabungkan menjadi strategi formal yang dikenal sebagai rencana kampanye.

Rencana tersebut mempertimbangkan tujuan kampanye, pesan, audiens target, dan sumber daya untuk menyusun cetak biru kemenangan.

Kampanye biasanya akan berusaha untuk mengidentifikasi pendukung pada saat yang sama dengan menyampaikan pesannya.

Pendukung yang teridentifikasi ini kemudian dikirimi informasi tambahan untuk meminta dukungan aktif mereka. Mereka diminta untuk “bergabung” dalam kampanye dengan menyumbangkan uang, melakukan pekerjaan sukarela, menulis surat kepada media, memberikan suara dengan cara tertentu, dan secara umum membantu tujuan tersebut.

Bara Juga:  7 Tips untuk Komunikasi Online yang Efektif

Kampanye yang sedang berlangsung dapat mengakar sebagai lembaga, badan amal, atau partai politik. Sebaliknya, organisasi yang ada mungkin menggunakan kampanye untuk tetap aktif, atau untuk memajukan minat.

Pengaruh Kampanye

Menurut berbagai kajian mengenai pengaruh pemberitaan kampanya politik di Barat, khususnya Amerika, pemberitaan kampanye politik tidak begitu berpengaruh untuk mengubah perilaku pemilih, tetapi hanya memperteguh kecenderungan yang sudah ada.

Apalagi sebagian besar rakyat Indonesia tampaknya tidak mudah dibujuk secara politik lewat media massa. Kesetiaan mereka kepada parpol lebih bersifat primordial alih-alih merupakan pilihan rasional.

Klapper (1978): dalam kampanya politik lewat media massa orang yang pandangan aslinya diperteguh ternyata jumlahnya 10 kali daripada orang yang pandangannya berubah. Salah satu kekurangefektifan kampanya media ini adalah durasi kampanye yang lebih pendek daripada tayangan iklan barang yang bisa berdurasi tahunan. Tidak mudah untuk mengubah sikap dan perilaku pemilih parpol lewat kampanye berdurasi pendek (Deddy Mulyana, 1999:93).

Strategi Kampanye

Joe Garecht, “How to Keep Your Political Campaign Organized” (Local Victory Newsletter, January 15, 2003, www. localvictory.com).

Empat strategi besar agar kampanye terorganisasi dengan baik dan mencapai sukses, yakni rencana, delegasi, jadwal, dan kemudahan.

1. Plan (Rencana)

Ini taktik pertama dan terpenting agar kampanye terorganisasikan dengan baik. Tanpa perencanaan yang baik, kampanye akan berjalan tanpa target dan hasil yang diharapkan, jika berhasil itu hanya meripakan keberuntungan.

Setiap aspek kampanye dalam tahap ini harus direncanakan sebelum diimplementasikan. Mulai dari strategi penggalangan dana hingga bagaimana berhubungan dengan “grassroots” dan hubungan dengan media massa (press relations).

2. Delegate (Pendelegasian)

Para kandidat politik biasanya lemah dalam hal pendelegasian (poor delegators) atau bagi-bagi tugas. Bakat dan ambisi yang menjadikan mereka kandidat politik yang hebat, juga membuat mereka ingin mengendalikan kampanye dan mengurusnya untuk memastikan bahwa semuanya dijalankan dengan baik.

Agar berhasil dalam kampanye modern, para kandidat, konsultan, manajer kampanye, dan staf harus belajar bagaimana mendelegasikan tugas.

Delegasi artinya menemukan orang-orang yang baik untuk bekerja pada kampanye Anda, apakah mereka staf atau sukarelawan, dan mempercayai mereka untuk mencapai serangkaian tujuan yang Anda tetapkan bagi mereka.

Bara Juga:  Fungsi Komunikasi

Tentu saja, manajer kampanye yang baik akan secara konstan mengecek dan mengawasi progres kinerja mereka dan menawarkan bantuan ketika dibutuhkan. Agar terorganisasi dengan baik, staf senior kampanye Anda harus belajar bagaimana mendelegasikan tugas.

3. Create a Timeline (Membuat jadwal atau skedul).

Setelah Anda menyusun rencana kampanye, buatkan jadwal kampanye atau kalender yang mendaftar tugas-tugas kunci yang harus dilakukan.

Berikan kepada mereka sketsa ringkas tentang jadwal kampanye Anda kepada tiap-tiap anggota tim sehingga mereka bisa melihat tugas-tugas mana saja yang akan mereka kerjakan sesuai dengan kalender kampanye secara keseluruhan.

Juga, pastikan bahwa satu (dan hanya satu) orang bertanggung jawab atas pengaturan jadwal kampanye dan bahwa setiap orang dalam tim Anda tahu harus mengubunginya untuk menambah atau menghapus event kampanye.

4. Make It Easy for Your Volunteers

Buatlah mudah bagi sukarelawan. Banyak, jika buka kebanyakan, kampanye nasional dan lokal dilaksanakan oleh para sukarelawan (simpatisan parpol/kandidat).

Dengan pengecualian beberapa anggota staf kunci, kebanyakan kampanye lokal sangat bergantung pada sukarelawan untuk melaksanakan tugas-tugas penting demi memenangkan pemilihan.

Untuk secara efektif mengorganisasikan para sukarelawan Anda dan membantu kesuksesan tugasnya, kampanye Anda hendaknya dibuat mudah bagi mereka untuk melaksanakan apa yang Anda inginkan untuk mereka kerjakan. Ini artinya men-setting tujuan yang jelas bagi mereka dan membantunya mencapai hal itu.

Cara terbaik untuk menjaga seorang relawan melaksanakan tugasnya adalah dengan memberinya satu tujuan –misalnya menelepon 200 nomor atau mengumpulkan 50 tanda tangan – dan membantunya mencapai tujuan itu.

“Beri sukarelawan Anda ‘paket sukarelawan’ (volunteer packets) lengkap yang berisi apa saja yang mereka butuhkan untuk memulai pelaksanaan tugasnya,” demikian saran Joe Garecht.

Itu dia komunikasi politik kampanye, khususnya kampanye pemilu.

Halaman berikutnya: Pembicaraan dan Berita Politik